SANGATTA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dr Bahrani Hasanal beberkan perkembangan Covid-19 di Kutim.
Dalam dua bulan terakhir ini setalah sempat zona hijau, saat ini semakin meningkat, angka penularannya antara 10-15 per hari.
“Itu menampakkan kita jadi zona merah, tadinya kita sempat zona hijau dengan nol kasus, sekarang malah di zona merah,” ucapnya.
Tetapi, Bahrani mengatakan keterisian rumah sakit sampai saat ini sangat minim. Artinya keganasan dari Covid-19 sendiri sudah mulai menurun.
Kasus meninggalnya pun sedikit, meski beberapa waktu lalu pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD AWS Samarinda meninggal dunia.
“Kalau tidak salah tanggal 10 yang lalu, tapi hanya itu saja. Kemungkinan ada penyakit penyerta lainnya, jadi tidak hanya Covid-19 saja. Makanya berat,” terangnya.
Namun demikian, Bahrani tetap mengimbau masyarakat varian terbaru ini daya tularnya 70 kali lebih cepat dari pada delta.
Oleh karenanya, mantan Direktur RSUD Kudungga ini mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Karena pas lagi apes-apes nya sebab ini kan ringan gejalanya bisa jadi berat, tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing orang,” imbuhnya.
Bahrani berharap dengan adanya vaksinasi yang dilakukan baik Dinkes maupun pihak lain dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, dan terhidar dari Covid-19.
Atau minimal gejala yang dirasakan tetap stabil tidak berat. Ia pun tidak mengetahui secara pasti penyebaran Covid-19 di Kutim ini merupakan virus jenis apa.
“Kita tidak pernah melakukan pengecekan, karena melihat situasinya sama dengan daerah-daerah lain. Mungkin sama, karena dia banyak dan menularnya cepat,” ungkapnya.
Sekian prokes, perilaku hidup bersih juga harus di terapkan, artinya olahraga dan makan yang baik. Karena pola makan yang salah pun menyebabkan penurunan data tahan tubuh.
Tak hanya Kutim, Pemerintah Pusat pun telah menginstruksikan pada kabupaten/kota untuk tetap menerapkan prokes.
“Yang kita harap ini adalah akhir dari pandemi itu. Nah kita lihat ini ada kabar setelah G20 ini akan ada kebijakan baru untuk melonggarkan,” tandasnya.(Bk*3)