Peringati Hardiknas Tahun 2022, Camat Sangatta Selatan Pusatkan di Desa Sangkima

oleh -315 views
Peringati Hardiknas Tahun 2022, Camat Sangatta Selatan Pusatkan di Desa Sangkima
Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur Vita Nur Hasanah. BERITA KUTIM.COM

BERITAKUTIM. SANGATTA – Camat Sangatta Selatan (Sangsel), Vita Nur Hasanah, pimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2022, gelar di Halaman Kantor Camat Sangsel, pukul 08.00 Wita, Jum’at (13/5/2022).

Dalam apel tersebut, dihadiri Danramil 01/Sangatta, Kapolsek Sangatta Selatan, Pejabat Struktural Kecamatan Sangsel, Kepala UPTD Pendidikan Sangsel, Kepala UPTD Puskesmas Sangsel, Kepala Satuan Pendidikan wilayah Sangsel dan para Kades/Lurah di Kecamatan Sangsel.

Adapun peserta upacara terdiri dari guru-guru TK, SD, SMP dan SMA, di tiga desa di Kecamatan Sangatta Selatan, yakni Desa Sangatta Selatan, Kelurahan Singa Geweh dan Pinang Raya.

Upacara digelar secara minimalis dan terbatas, sesuai dengan konsep Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi Republik Indonesia (RI). Peringatan Hardiknas tahun ini mengusung tema “Pimpin Pemulihan Bergerak untuk Merdeka Belajar”.

Dalam sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi Republik Indonesia (RI) Nadiem Anwar Makarim, yang dibacakan Camat Sangsel Vita Nur Hasanah menyebut selama dua tahun terakhir ini, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi bersama, yang tidak pernah dibayakngkan sebelumnya.

Baca Juga :  Transaksi di Bazar UMKM Promosi Pantai Sekerat Menyentuh Rp 41,7 Juta

“Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua akan mengatasinya. Hari ini, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuik mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri digaris depan untuk pemulihan damn kebangkitan,” ujarnya.

Ditengah hantaman ombak yang besar, kita terus melautkan kapal besar Bernama Merdeka Belajar, yang tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.

Kurikulum merdeka belajar yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid dimasa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya belajar. Kini kurikulum merdeka belajar sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan Pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti, bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah balajar dengan cara yang menyenangkan dan memerdekakan.

Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir tes kelulusan, karena assessment nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru dan murid. Tetapi sebagai bahn refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.

Baca Juga :  Pelayanan BPJS Kesehatan Lebih Mudah dengan Digitalisasi Mobile JKN, Care 165

Semangat yang sama besar juga kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi Batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan permajuan kebudayaan.

Semua perubahan positif yang kita usung ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru dan murid di Indonesia, terapi sudah digaungkan sampai ke negara-neagra lain melalui Presiden RI di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari Gerakan pemuliha dunia.

Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kiita sudah semakin cepat, namun belum sampai digaris akhir. Maka, tidak ada alas an untuk berhenti bergerak meski sejenak. Kedepan amsih aka nada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar serta rintangan yang jauh lebih tinggi dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, begerak untuk Merdeka Belajar.

Baca Juga :  Tangkal Penyebaran HIV/AIDS, Dinkes Kutim Galakkan Three Zero

Camat Sangsel Vita Nur Hasanah, usai memimpin upacara tersebut, mengatakan dengan ada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri, mengenai penyelenggaraan pembelajaran dimasa Covid-19 ya g diterbitkan pada 21 Desember 2021, yakni tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan warga sekolah.

Pemerintah berupa memulihkan pembelajaran dengan kembali membuka pembelajaran tatap muka (PTM), Camat selalu Ketua Satgas Covid-19 kecamatan berharap, saat pelaksanaan PTM digelar, diharapkan seluruh guru/tenaga kependidikan sudah melakukan vaksinasi covid-19 baik dosis 1, 2 bahkan booster.

“Jika masih ada yang belum melaksanakan vaksinasi, maka diminta untuk segera melakukan vaksinasi. Sehingga pelaksanaan PTM tersebut membuat anak-anak kita aman bersekolah,” ucap Vita (sapaan akrab).

Untuk diketahui, pelaksanaan upacara Hardiknas 2022 di wilayah Kecamatan Sangatta Selatan juga dilaksanakan di Desa Sangkima dan Teluk Singkama dan pelaksnaanya dipusatkan di Desa Sangkima.