Sangatta – Program penurunan stunting masih terus dilakukan di wilayah Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Dimana, Dinas Kesehatan (Dinkes) yang menjadi salah satu leading sektor dalam penanganan dan penekanan kasus stunting di Kutim. Salah satu program yang digalakkan oleh Dinkes Kutim saat ini berupa aksi bergizi di sekolah.
“Program aksi bergizi di sekolah itu berintegrasi dengan pencegahan kasus stunting ya, jadi sasarannya lebih ke perempuan,” ungkap Kepala Dinkes Kutim, Bahrani Hasanal, saat diwawancarai oleh wartawan di ruangannya, belum lama ini.
Program aksi bergizi di sekolah disasarkan kepada ramaja-remaja, khususnya remaja perempuan. Dimana, aksi tersebut dilakukan dengan memberikan tablet penambah darah di sekolah-sekolah atau kepada remaja putri.
Pasalnya, masih banyak remaja putri yang anemia atau kekurangan darah, khususnya remaja putri yang sudah mengalami masa haid.
“Nah di sekolah-sekolah itu disediakan tablet tambah darah, sehingga kebutuhan darah dari anak-anak kita tercukupi,” terangnya.
Selain itu, remaja putri juga diberikan edukasi mengenai gizi, dengan harapan saat usia produktif nanti dapat menghasilkan generasi yang unggul. Dengan demikian, kasus stunting di Kutim dapat ditekan dengan baik bahkan bisa dicegah melalui pemberian gizi untuk remaja putri.
“Harapan kami anak-anak yang masih sekolah itu kelak bisa melahirkan generasi yang unggul dan mampu bersaing dengan negara-negara lain,” pungkasnya.(Bk*2)