Sangatta – Persoalan infrastruktur jalan seakan tidak ada habisnya. Apalagi ketika masuk musim penghujan tiba, masalah jalan rusak, baik diakibatkan longsor atau pun berlobang kerap muncul di berbagai platform media sosial.
Bahkan ada beberapa warga yang memang sengaja mendokumentasikannya dan kemudian membagikannya ke media sosial. Meski kerap mendapatkan berbagai macam tanggapan dari masyarakat.
Seperti kondisi di Jalan di poros SP-5, yang merupakan akses menuju SP-8. Bahkan jalan tersebut juga rute satu-satunya menuju kecamatan terdekat, yakni Batu Ampar. Setiap waktunya, poros tersebut kerap dilintasi truk pengangkut buah kelapa sawit yang membawa menuju pabrik milik perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitarnya.
Terkait permasalahan tersebut, Ketua dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Joni, S. Sos., meminta pada pihak perusahaan yang mengunakan agar memperhatikan infrastruktur jalan yang sering digunakan truk pengangkut buah sawit keperusahaan atau pabrik mereka
Melihat kejadian ini, Ketua DPRD Kutim Joni merasa geram. Dia pun meminta agar pihak perusahaan menaruh perhatiannya.
“Paling tidak dirawatlah jalan itu. Yang merusak jalan itu kan bukan orang lain, hanya perusahaan yang beroperasi di sana,” kata pria yang merupakan warga SP4 Rantau Pulung itu.
Sebab, kalau kendaraan masyarakat bebannya tidak seberat beban kendaraan yang menuju perusahaan. Mengingat beban kendaraan milik perusahaan muatannya tidak sedikit.
“Makanya perusahaan harus memerhatikan,” ungkapnya
Diketahui, sejak pagi hingga malam poros SP-5 dan SP8 selalu dilintasi truk pengangkut kelapa sawit. Meskipun truk tersebut milik warga, namun muatan yang diangkutnya selalu dibawa menuju pabrik perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sana.
Sehingga wajar jika perbaikan terhadap kerusakan badan jalan tersebut harus menjadi perhatian pihak perusahaan yang berada disekitar. (Bk*1)