SANGATTA – Banyaknya perusahaan yang beroperasi di wilayah kecamatan Bengalon dan sekitarnya, baik perusahan tambang maupun perusahan sawit, namun infrastruktur, baik kesehatan, pendidikan, air minum. Masih minim, seharusnya akan lebih maju dibanding Kecamatan lainya, yang minim perusahan.
Terkait perasalah tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim Dr Novel Tity Paimbonan, yang berasal dari Dapil II, Minta ke depan, perusahan-perusahan dalam nenyalurkan kepedualian sosialnya atau corporatet social responsibility (CSR) mereka, lebih terarah, kelihatan manfaatnya, maka program mereka harus terintegrasi dengan program pemerintah.
Untuk itu, seharusnya, mereka ikut saat musrembang desa, Kecamatan, bahkan Kabupaten untuk mengetahui rencana pembangunan, yang diinginkan masyarakat dan pemerintah, untuk tahun berikutnya di lokasi masinh-masing.
Sehingga dari program itu perusahan bisa ambil bagian, apa yang mereka harus bantu, agar kelihatan partisipasi mereka dalam pembangunan di tengah masyarakat.
“Kan selama ini perusahan jalan sendiri-sendiri, sehingga tidak kelihatan apa partisipasi mereka di dalam pembangunan,” katanya.
Padahal, dari pantauan DPR, baik saat kunjungan kerja, reses, masyarakat selalu mengelukan keterbatasan infrastruktur jalan, jalan usaha tani, dibidang keseharan ada puskesmas yang masih banyak kekurangan, infrastruktur pendidikan, dimana sekolah-sekolah masih banyak yang rusak, perlu perbaikan, atau bangunan baru, termasuk rumah ibadah, dan air bersih yang masih terbatas di daerah tertentu saja yang bisa dilayani PDAM.
Kalau perusahan masing-masing ambil bagian untuk membangun infrastruktur yang ada di lokasi mereka masing-masing, pasti akan kelihatan hasilnya, apa sumbangsi perusahan, juga akan ketahuan masyarakat.
“tapi, sebagai anggota DPRD, terkait dengan apa yang akan kami perjuangkan untuk dibangun pemerintah, sesuai dengan aspirasi yang kami terima dari masyarakat, maka tentu bagi saya paling utama adalah masalah kesehatan dan pendidikan, karena ini terkait dengan sumber daya manusia,” ujarnya. (Bk*1)