Faisal, Minta Disperindag Membackup Distributor lain Untuk Mendapatkan Harga Murah

oleh -397 views
Disperindag Adakan Pasar Murah, Faisal Rachman Nilai Kurang Efektif
Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, Faizal Rachman

SANGATTA – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Faisal Rachman minta disperindag membackup distributor lain untuk mendapatkan harga murah

Pemerintah Kabupaten Kutim tengah menggelar pasar murah untuk mengendalikan inflasi di tiap-tiap kecamatan akibat naiknya harga BBM subsidi.

Menurutnya, keberadaan pasar murah yang hanya dilakukan satu sampai dua kali dalam satu tahun ini tidak efektif dalam mengendalikan harga bahan pokok (bapok).

Baca Juga :  Hari Pertama Porprov, Atlet Cabor Renang Kutim Raih 8 Perak dan 4 Perunggu pada

“Pasar murah dilakukan satu sampai dua kali dalam satu tahun, lalu setelahnya bagaimana, sedangkan konsumsi ini sifatnya harian,” ucapnya.

Sebab pelaksanaannya tidak bisa setiap hari, ia meminta Disperindag memikirkan cara lain seperti pendistribusian barang ke tiap-tiap kecamatan.

Namun Faisal mengerti, jika saat ini kendala utama selain akses jalan yang kurang memadai juga sulitnya mendapatkan BBM solar.

Baca Juga :  Di Kutim Total Penerima BLT UMKM Sebanyak 7.000 Pelaku Usaha

“Ini mengakibatkan kelangkaan barang, sehingga harganya semakin naik. Jadi bagian mana yang mau mengendalikan harga barang,” terangnya.

Faisal juga menuturkan, Disperindag harus berkolaborasi dengan Polres Kutim dan SPBU guna mendapatkan BBM jenis solar, khusus untuk kendaraan pendistribusian barang dari Sangatta ini.

Selain Pulo Mas, Disperindag juga diminta membackup distributor lainnya untuk mendapatkan harga murah yang kemudian didistribusikan ke kecamatan- kecamatan.

Baca Juga :  Novel Tyty Angkat Suara Terkait Banyaknya Anak Jalanan dan Gepeng di Kutim

“Tetapi dengan meminta jaminan ke mereka, bahwa suplai barang disana aman, dan harga stabil. Inikan merupakan solusi juga,” imbuhnya.

Kendati demikian, Faisal juga mengapresiasi langkah yang diambil oleh Disperindag dengan mengadakan pasar murah tersebut.

Yang dinilainya sebagai salah satu solusi dari pengendali inflasi selain dari inspeksi mendadak (sidak) yang sering dilakukan Disperindag ke sejumlah pasar.(Bk*3)