Kutai Timur – TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117 Tahun 2023 telah dimulai di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dengan lokasi pelaksanaan di Desa Suka Maju dan Desa Makmur Jaya, Kecamatan Kongbeng. Kegiatan ini akan berlangsung selama sebulan, mulai dari 12 Juli hingga 10 Agustus 2023.
Upacara pembukaan TMMD dilakukan secara simbolis oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, di lapangan Desa Suka Maju pada Rabu (12/7/2023). Dalam kesempatan tersebut, Dandim 0909/KTM sekaligus Satgas TMMD ke-117, Letnan Kolonel Inf Adi Swastika, menyampaikan bahwa sasaran fisik dari program ini adalah peningkatan jalan sepanjang 2,7 kilometer dengan lebar 5 meter di Desa Suka Maju dan Desa Makmur Jaya.
Selain itu, kegiatan ini juga mencakup pembuatan jembatan kayu dengan ukuran panjang 3 meter dan lebar 5 meter di Desa Makmur Jaya, rehabilitasi musholla Al-Hidayah 1 unit di Desa Makmur Jaya, serta rehabilitasi 2 unit rumah layak huni untuk masyarakat dan pembuatan 1 unit sumur bor air bersih untuk warga Desa Suka Maju.
Selain sasaran fisik, kegiatan non-fisik juga dilakukan dalam TMMD ini, seperti penyuluhan kamtibmas, bela negara, KB kesehatan, pertanian dan peternakan, narkoba, stunting balita, posyandu dan posbindu PTM, serta sosialisasi rekrutmen prajurit TNI AD.
“Dalam kegiatan TMMD ini juga dilakukan kegiatan non fisik seperti penyuluhan kamtibmas, Penyuluhan bela negara, Penyuluhan KB Kesehatan, Penyuluhan pertanian dan peternakan, Penyuluhan narkoba, Penyuluhan stunting balita, penyuluhan posyandu dan posbindu ptm, dan Sosialisasi perekrutan prajurit TNI AD,” ujar Dandim 0909/KTM, Letnan Kolonel Inf Adi Swastika.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, terlibat sekitar 150 personel yang terdiri dari Polres Kutim, Lanal Sangatta, Kodim 0909 Kutai Timur, serta masyarakat setempat. Kepala Desa Suka Maju, Muhammad Usman, mengakui bahwa TMMD ke-117 sangat membantu masyarakat. Salah satu program yang sangat dinantikan adalah peningkatan akses jalan antara Desa Suka Maju dan Desa Makmur Jaya.
Penambahan jalan ini sangat membantu masyarakat karena dapat memperpendek waktu perjalanan menuju Kecamatan Kongbeng. Sebelumnya, masyarakat harus menempuh jarak sepanjang 11,8 kilometer, namun dengan adanya peningkatan jalan, jaraknya menjadi hanya 2,7 kilometer.
Sebelum program TMMD, jarak menuju kecamatan sering menjadi keluhan masyarakat setempat. Selain sebagai kendala akses untuk peningkatan ekonomi, jarak yang jauh juga menghambat akses pelayanan kesehatan, seperti rujukan pasien sakit atau persalinan ke Puskesmas terdekat.
“Selain menjadi kendala akses masyarakat untuk peningkatan ekonominya. Juga ketika kita juga ingin merujuk pasien sakit atau yang ingin melahirkan ada kesulitan dibalik itu karena jarak tempunya cukup juah ke Pukesmas terdekat,” ujarnya.
Seorang pelajar SMA di Desa Suka Maju, Claudia Tisa, mengungkapkan rasa terbantunya dalam perjalanan menuju sekolah berkat program TMMD, terutama peningkatan jalan menuju Desa Makmur Jaya. Sebelumnya, ia harus menempuh jarak 11 kilometer setiap harinya, tetapi dengan adanya peningkatan jalan, jarak tempuhnya menjadi hanya sekitar 2,7 kilometer.
“Setiap hari saya harus menempuh jarak 11 Kilometer ketika ingin ke sekolah. Tapi dengan adanya program peningkatan jalan ini, jarak tempuhnya hanya kurang lebih 2,7 kilometer saja,” ungkapnya.(bk)