Pjs Bupati Kutim Tekankan Pentingnya Pemetaan Daerah Rawan Konflik Jelang Pilkada

oleh -33 views
e024948e a852 4ca2 b795 5ed789b71207

SANGATTA – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur (Kutim), Agus Hari Kesuma, menegaskan pentingnya pemetaan daerah rawan konflik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Hal itu ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Tim Pemantau Perkembangan Politik Daerah (TP3D) tahun 2024 di Ruang Arau, Kantor Bupati Kutim, Kamis (21/11/2024) siang.

“Kita harus memetakan daerah mana saja yang rawan konflik. Langkah ini penting untuk menjaga stabilitas selama proses Pilkada berlangsung,” ujar Agus di hadapan Ketua DPRD Kutim Jimmi, Asisten Pemkesra Seskab Kutim Poniso Suryo Renggono, Kabid Wasnas Kesbangpol Kutim M Yusuf Syah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutim Siti Akhlis Muafin, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kutim Aswadi, para camat, serta anggota TP3D lainnya.

Baca Juga :  DLH Kutim Rencanakan Pengembangan Landfill Sanitasi

Lebih lanjut, ia meminta para camat untuk memantau distribusi surat suara dilakukan tepat waktu dan sesuai prosedur. Menurut Agus, kelancaran distribusi logistik menjadi faktor utama dalam menghindari masalah teknis yang bisa memicu kericuhan.

“Jangan sampai ada keterlambatan dalam distribusi surat suara. Camat harus memastikan semuanya berjalan sesuai jadwal,” tegasnya.

Agus juga menginstruksikan TP3D untuk memantau aktivitas media sosial selama masa Pilkada. Ia mengingatkan bahwa penyebaran hoaks dapat memperkeruh suasana politik di masyarakat.

Baca Juga :  BPBD Kutim: 91 Rumah yang Terdampak Banjir 2022 di Sangatta Akan Direhabilitasi

“Media sosial harus diawasi dengan cermat. Antisipasi berita hoaks sejak dini agar tidak menimbulkan kegaduhan,” jelas Agus.

Lebih lanjut, Agus meminta pengawasan ketat di tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencegah potensi pelanggaran seperti pemilih ganda atau memilih dua kali terutama di kampung Sidrap Kecamatan Teluk Pandan. Ia juga menyoroti pentingnya menjaga suasana kondusif di TPS agar tidak ada perundungan terhadap pemilih.

“Pastikan tidak ada pemilih yang merasa terintimidasi saat mencoblos. Semua harus berjalan jujur dan adil,” imbuhnya.

Selain itu, Agus mengingatkan bahwa pengawasan tidak hanya dilakukan pada hari pemungutan suara, tetapi juga setelah Pilkada selesai. Menurutnya, potensi konflik pasca-Pilkada harus diantisipasi dengan langkah-langkah strategis.

Baca Juga :  6 Tuntutan Serikat Buruh Pada Peringatan May Day 2023 Kutim

“Kita harus waspada terhadap potensi masalah setelah Pilkada. Apapun hasilnya, kita harus menjaga situasi tetap kondusif,” katanya.

Agus berharap seluruh elemen yang tergabung dalam TP3D dapat bekerja sama menjaga stabilitas politik di Kutim. Dengan persiapan matang dan kerja sama semua pihak, Pilkada 2024 diharapkan berjalan lancar dan aman.

“Kita semua bertanggung jawab untuk memastikan Pilkada ini menjadi pesta demokrasi yang damai,” tutupnya.