SANGATTA – Melalui persetujuan dari proposal yang diajukan oleh para kelompok tani (Poktan), Dinas Ketahanan Pangan Kutai Timur (Kutim) telah berhasil mendirikan empat unit lumbung pangan lengkap dengan fasilitas lantai jemur di berbagai kecamatan di wilayah tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Distribusi Dinas Ketahanan Pangan Kutai Timur, Gupiansyah.
“Dari kelompok tani mereka ajukan proposal pembuatan lumbung dan lantai jemur setelah itu baru kita eksekusi,” ujar Gupiansyah.
Gupiansyah menerangkan, tujuan dari pendirian lumbung dan lantai jemur ini adalah untuk memastikan hasil pertanian masyarakat dapat disimpan dengan baik, sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dan mencegah kekurangan stok pangan.
Dirinya menambahkan, pembangunan lumbung dilakukan di daerah-daerah yang memiliki surplus hasil panen padi, seperti di Kecamatan Kaubun, serta di wilayah-wilayah yang mengalami kekurangan hasil panen padi, di mana lumbung berfungsi sebagai cadangan pangan sementara. Lumbung ini dirancang dengan ukuran 10×5 meter dan dilengkapi dengan lantai jemur di sampingnya, dengan total biaya pembangunan hanya sekitar Rp 80 juta
Gupiansyah menjelaskan bahwa masyarakat dapat mengeringkan hasil panen mereka di lantai jemur sebelum menyimpannya dalam lumbung. Hal ini penting karena hasil pertanian dengan kadar air yang tinggi berisiko mengalami pertumbuhan jamur dan pembusukan.
“Kandungan air dalam padi harus sekitar 13 persen, jika lebih dari itu, penyimpanan tidak akan efektif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gupiansyah menambahkan bahwa Dinas Ketahanan Pangan siap untuk memfasilitasi penambahan jumlah lumbung dan lantai jemur sepanjang tersedia anggaran yang mencukupi. Pihaknya telah mengajukan usulan pembangunan lumbung tambahan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023.
“Ya kami selalu ajukan untuk penambahan tapi tergantung anggarannya, kalau ada kami siap membangun,” pungkasnya. (bk)