SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menargetkan tahun 2024 mendatang, seluruh desa di 18 Kecamatan sudah menikmati aliran listrik dari PT PLN. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman usai mengikuti rapat kerja besama PLN di Ruang Arau Sekertariat Kabupaten Kutai Timur (Setkab Kutim), Jum’at (28-04-2023).
“Kalau lihat daftarnya tahun depan (2024) semua (desa) sudah teraliri (listrik) termasuk di Kecamatan Sandaran,” ungkap Ardiansyah saat ditemui awak media.
Dirinya menginstruksikan kepada Camat serta Kepala Desa (Kades) yang hadir dalam rapat tersebut untuk memberikan pemahaman kepada warganya, agar merelakan sebagian lahan yang digunakan untuk pemasangan tiang jaringan listrik. Hal itu perlu dilakukan guna mendukung program itu bisa berjalan sesuai rencana.
“Sebenarnya dalam regulasi ini (ganti rugi lahan), sebenarnya memang nggak ada. Makanya jangan sampai gara-gara persoalan itu (ganti rugi lahan), malah menyandera wilayah yang membutuhkan aliran listrik,” ucapnya.
Ardiansyah Sulaiman juga menerangkan, untuk wilayah desa yang akan menjadi sasaran pembangunan jaringan listrik oleh PT PLN dan termasuk material yang akan digunakan sudah siap. Termasuk di wilayah terluar Kutim yakni Kecamatan Sandaran.
Sementara itu, Manager UPL PT PLN Sangatta Bibit Setiadi mengatakan, tahun ini sebanyak 15 desa di 5 Kecamatan akan menjadi sasaran pembangunan jaringan listrik. Diantara Desa Sekerat dan Desa Muara Bengalon (Bengalon) , Desa Mata Air dan Desa Bukit Permata (Kaubun).
“Selain itu Desa Kolek, Krayan, Prupuk dan Tanjung Manis (Sangkulirang), Marukangan, Susuk Luar, Susuk Dalam dan Susuk Tengah (Sandaran), Long Noran dan Rantau Panjang (Telen) serta desa Melan (Long Mesangat),” pungkasnya. (Bk)