Hasna Sebut Seminar Pendidikan Politik Merupakan Sebuah Langkah Awal yang Baik

oleh -745 views
5ea651dd f3ef 4761 b9ab 672a63b748d7

SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Hasna menyatakan bahwa seminar pendidikan politik bagi perempuan merupakan langkah awal yang positif untuk perempuan di Kutim. Pernyataan ini disampaikannya setelah mengikuti acara tersebut yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) di ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi.

“Kita patut bangga dan apresiasi seminar ini, boleh menjadi dorongan kaum hawa (perempuan) untuk lebih melek yang namanya politik. Apalagi tadi narasumbernya memang ahli dan ilmu yang disampaikan bisa diterima,” ujar Hasna.

Baca Juga :  Warga Keluhkan Bau Sampah, DPRD Kutim Usulkan Relokasi TPA Pasar Induk Sangatta Utara

Menurut politisi dari Partai Golkar Kutim tersebut, kehadiran perempuan di lembaga parlemen memiliki keunikan tersendiri, dan perempuan sering kali mengandalkan perasaan dan hati nurani dalam berpolitik.

Baca Juga :  Bupati Ardiansyah Resmi Melantik dan Mengambil Sumpah 174 Pejabat Fungsional di Lingkungan Pemkab

“Kalau berpolitik, yang betul-betul orang berpolitik itu beda antara kita perempaun dan laki-laki. Kalau perempuan itu masih memberikan perasaan,” jelasnya.

Hasna mengungkapkan bahwa meskipun sudah ada perempuan di parlemen, kehadiran mereka masih perlu ditingkatkan. Mereka bisa menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk ambil bagian dalam politik.

“Saya pribadi selama saya menjabat saya masih ada hati nurani yang memikirkan, oh ini loh masyarakat ini masih membutuhkan,” imbuhnya.

Baca Juga :  DPRD Kutim Menggelar Rapat Paripurna ke-14 Tentang Persetujuan Bersama antara Bupati dan DPRD Kutim Terhadap R-APBD TA 2024

Selain itu, Hasna juga menekankan bahwa kehadiran perempuan di parlemen bisa menjadi indikator bahwa perempuan mampu dan dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah.

“Sebagai contoh, saat ini salah satu pimpinan di Kutim adalah seorang perempuan. Dan mengapa tidak mungkin pada tahun depan ada yang menjadi ketua,” tegas Hasna. (bk)