SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Hasna menyatakan bahwa seminar pendidikan politik bagi perempuan merupakan langkah awal yang positif untuk perempuan di Kutim. Pernyataan ini disampaikannya setelah mengikuti acara tersebut yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) di ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi.
“Kita patut bangga dan apresiasi seminar ini, boleh menjadi dorongan kaum hawa (perempuan) untuk lebih melek yang namanya politik. Apalagi tadi narasumbernya memang ahli dan ilmu yang disampaikan bisa diterima,” ujar Hasna.
Menurut politisi dari Partai Golkar Kutim tersebut, kehadiran perempuan di lembaga parlemen memiliki keunikan tersendiri, dan perempuan sering kali mengandalkan perasaan dan hati nurani dalam berpolitik.
“Kalau berpolitik, yang betul-betul orang berpolitik itu beda antara kita perempaun dan laki-laki. Kalau perempuan itu masih memberikan perasaan,” jelasnya.
Hasna mengungkapkan bahwa meskipun sudah ada perempuan di parlemen, kehadiran mereka masih perlu ditingkatkan. Mereka bisa menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk ambil bagian dalam politik.
“Saya pribadi selama saya menjabat saya masih ada hati nurani yang memikirkan, oh ini loh masyarakat ini masih membutuhkan,” imbuhnya.
Selain itu, Hasna juga menekankan bahwa kehadiran perempuan di parlemen bisa menjadi indikator bahwa perempuan mampu dan dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Sebagai contoh, saat ini salah satu pimpinan di Kutim adalah seorang perempuan. Dan mengapa tidak mungkin pada tahun depan ada yang menjadi ketua,” tegas Hasna. (bk)