Sangatta – Dinas Komunikasi Informatika Statistik Dan Persandian (Diskominfo) STAPER Kabupaten Kutai Timur (Kutim) meluncurkan program Podcast pada Pekan Raya Expo yang digelar di gedung Expo, Senin (23/10/2023).
Podcast adalah konten audio dengan format yang mirip dengan program radio. Namun, berbeda dari radio yang bergantung dengan jam siaran dan frekuensi.
Podcast sedang naik daun sejak tiga tahun belakangan ini, dan identik dengan salah satu aplikasi podcast. Namun sebenarnya, podcast sendiri bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal bahkan sebagai media pemasaran untuk bisnis dan usaha.
Kepala Diskominfo Kutim, Ery Mulyadi mengatakan, selain Radio dan Publikasi Media, Podcast akan menjadi salah satu corong informasi pembangunan pemerintah daerah dalam menyampaikan beragam program pembangunan yang sedang, dan akan telah di lakukan oleh pemerintah kepada masyarakat.
Dirinya juga menambahkan program podcast yang merupakan salah satu inovasi baru yang akan menjadi kanal informasi pemerintah yang bisa di nikmati oleh masyarakat yang dikolaborasikan dengan youtube Kominfo Kutim, program podcast tersebut mengusung tema “Bincang Kutai Timur”.
“Agenda podcast ini akan kami laksanakan rutin setiap bulan, dengan menghadirkan berbagai narasumber dari berbagai latar belakang yang memiliki kontribusi positif terhadap pembangunan daerah,” ujarnya.
Selain itu, para kepala Perangkat Daerah di Lingkup Pemkab Kutim akan menjadi narasumber dan sudah dijadwalkan, dengan tujuan untuk memberikan informasi terkait program pembangunan yang di laksanakan oleh masing-masing Perangkat daerah, termasuk mengundang instasi vertikal yang ada di Kutim.
“Dan hari ini kita luncurkan bersamaan dengan pekan Expo tahun 2023, tadi sebagai tamu perdana ada Bapak bupati Ardiansyah Sulaiman, Bapak Wakil Bupati Kasmidi Bulang serta Sekretaris Daerah Kabupaten bapak Rizali Hadi, ” ujarnya.
Terakhir dirinya menyebutkan, program podcast menjadi salah satu alternatif baru dalam memberikan informasi secara utuh kepada masyarakat
“Nah even expo ini, podcast akan terus ada, namun kita pakai format recording, setelah itu masyarakat bisa menikmati melalui kanal youtube Kominfo Kutim,” pungkasnya. (bk)