SANGATTA – Pembekalan pengetahuan dasar dari pemerintah untuk masyarakat terkait penanggulangan bencana memang penting.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Jimmy menilai, melibatkan masyarakat dapat mengurangi beban dari instansi terkait.
“Seperti BPBD ini kan personelnya tidak banyak, sedangkan kemarin itu ada berapa banyak masyarakat yang harus di evakuasi,” ucapnya.
Belakangan masyarakat menilai, penyaluran perahu karet di tiap RT dirasa perlu untuk membantu tugas dari personel BPBD sewaktu-waktu.
Namun, beda hal dengan Jimmy yang menyebutkan yang paling diperlukan adalah ilmu teknis dalam penanggulangan bencana.
“Kalau dari bencana kemarin kan perahu karet ini bukan kita tidak ada, cukup saja. Tetapi masyarakat ini ada yang tidak mau pindah juga dari rumahnya,” ungkapnya.
Menurut informasi, ada beberapa warga yang menolak untuk di evakuasi dan memilih bertahan di dalam rumahnya yang tergenang banjir dengan alasan ingin menjaga harta bendanya.
Komunikasi juga penting, sebab ada beberapa tempat yang susah untuk di jangkau, ketika banjir datang ditengah malam maka pasukan akan kelabakan.
“Tempat ini kan sulit untuk diakses ketika sudah banjir jika sudah terlalu tinggi, pasukan-pasukan penanggulangan bencana itu kan agak riskan juga mau datang ke lokasi itu,” terangnya.
Terlebih, adanya binatang buas seperti buaya juga sempat menghebohkan kala banjir menerjang dua kecamatan tersebut.
Banyaknya risiko ditambah personel yang tidak memadai menjadi alasan, Jimmy meminta instansi terkait untuk melakukan sosialisasi pengetahuan dasar untuk penanggulangan bencana pada masyarakat.(Bk*3)