SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Adi Sutianto, mengajukan permintaan klarifikasi mengenai sumber atau obyek Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mengalami peningkatan. Peningkatan ini diarahkan untuk mendukung pembiayaan program-program di belanja daerah tahun 2024.
Adi menyampaikan pandangan umum fraksinya dalam rapat paripurna ke-11 yang berlangsung di Ruang Utama DPRD Kutim, Pusat Perkantoran Bukit Pelangi Sangatta, Kamis (09/11/2023).
Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), kata Adi, memberikan masukan terkait percepatan dan sinkronisasi regulasi Peraturan Daerah (Perda) mengenai pajak dan retribusi daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 35 tahun 2023 tentang pajak dan retribusi daerah.
Menurutnya, ada opsi untuk menarik tambahan pajak berdasarkan persentase tertentu pada opsi pajak terkait Pemilikan Kendaraan Bermotor (PKB) dan Balik Nama Kendaraan Bermotor (BNKB), yang sebelumnya dikelola oleh Pemprov Kaltim dan kini dialihkan ke Pemkab. Oleh karena itu, hal ini menjadi hak dan kewenangan Pemkab Kutim untuk mengelola dan meningkatkan PAD.
“Kami meminta kepada pemerintah agar urusan wajib konkuren pemerintah daerah menjadi skala prioritas alokasi anggaran yang sesuai ketentuan perundang-undangan khususnya pada bidang pendidikan dan kesehatan,” tegas Adi.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyoroti terkait Pembangunan Pelabuhan Kenyamukan yang katanya tahun 2024 terealisasi. Sebab, pelabuhan tersebut adalah pengumpan memegang peran sangat strategis dalam meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa yang dapat mengurangi biaya ongkos angkut yang selama ini masih cukup mahal di rasakan masyarakat.
“Diharapkan target di 2024 Pelabuhan Kenyamukan dapat selesai persiapan fisik sarana dan prasarananya sehingga dapat beroperasi sesuai harapan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Adi mengajak pemerintah dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam percepatan penyelesaian pelabuhan untuk berkolaborasi dan bersinergi guna mempercepat pembangunan pelabuhan tersebut dengan terarah dan terlaksana. (bk)