Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Siang Geah, menggarisbawahi pentingnya tema pembangunan yang menekankan “Penguatan Struktur Ekonomi Guna Mendukung Perekonomian Daerah” sebagai landasan utama bagi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur di tahun 2024 mendatang.
Menurutnya, tema ini mencerminkan kebutuhan akan diversifikasi ekonomi dan investasi pada sektor-sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Geah menyoroti bahwa sambil tetap fokus pada sektor pertanian, Kutim harus mempertimbangkan peran pertanian dalam memperkuat struktur ekonomi sesuai tema pembangunan. Hal ini dapat mencakup langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mengintegrasikan produk pertanian lokal guna mendiversifikasi ekonomi.
“Tentu, fokus pada sektor pertanian dapat menjadi langkah yang strategis untuk Kabupaten Kutim terutama mengingat ketergantungan pada sektor minerba dan batu bara yang akan menghadapi tantangan di masa depan,” ucap Siang Geah saat menyampaikan pandangan umum fraksinya di rapat paripurna ke-11 di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Kutai Timur, Bukit Pelangi, Sangatta, Kamis (09/11/2023).
Tak hanya itu, pihaknya juga mengapresiasi atas upaya peningkatan yang signifikan dalam proyeksi pendapatan daerah untuk tahun 2024, dari Rp8,561 triliun menjadi Rp9,148 triliun. Hal ini mengindikasikan optimisme dalam pengembangan sumber pendapatan daerah.
“Meski demikian secara bertahap kita harus bisa memastikan bahwa sumber pendapatan Kabupaten Kutai Timur kedepan berasal dari sumber pendapatan yang berkelanjutan dan tidak terlalu bergantung pada sektor tertentu,” lanjutnya.
Selanjutnya, Siang Geah juga melihat terjadi pertumbuhan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan peningkatan sebesar Rp508,851 miliar dari angka sebelumnya yakni Rp245,256 miliar. Sehingga pada tahun 2024 nantinya PAD Kutim di proyeksikan sebesar Rp754,108 Miliar.
Hal ini tentu menggambarkan keseriusan pemerintah dalam upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penerimaan daerah dari sumber-sumber lokal.
“Diversifikasi pendapatan daerah akan membuka potensi PAD yang lebih besar di masa depan,” tandas Politisi PDI Perjuangan Kutim.
Fraksi PDI Perjuangan berharap agar tidak ada lagi keterlambatan dalam proyek-proyek pembangunan, terutama yang bersifat krusial dan langsung berkaitan dengan kebutuhan masyarakat. (bk)
.