Masyarakat Suku Dayak Kenyah di Desa Rindang Benua Mengadakn Pesta Budaya Bengen Lepek Mejeu

oleh -519 views
dayak kenyah dusun rindang benua kutim menggelar acara adat bangen lepek majeu 648bd91dc0d68

Sangatta – Masyarakat Suku Dayak Kenyah di Desa Rindang Benua mengadakan pesta budaya Bengen Lepek Majeu yang berlokasi di Jalan Poros TNK KM 10, Kecamatan Sangatta Selatan pada hari Sabtu, tanggal 27 Mei 2023.

Setelah Desa Nehas Liah Bing sukses mengadakan acara pesta budaya Lom Plai, kini giliran Desa Rindang Benua yang menyelenggarakan pesta budaya Bengen Lepek Majeu. Pesta budaya tersebut merupakan tradisi yang masih di pertahankan oleh masyarakat di desa Rindang Benua yang sudah di mulai sejak tahun 2009 hingga sekarang.

Tampak hadir dalam acara Pesta Bengen Lepek Majeu tersebut Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Ketua Adat Dayak Kenyah Kaltim, Ajang Kedung, Anggota DPRD dr Novel Tyty Paembonan, Kepala Dinas Pariwisata Nurullah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ayub serta undangan lainya.

Baca Juga :  Siang Geah Bersyukur Adat Dayak Wehea Masuk Event Nasional

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), terutama Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada seluruh warga, khususnya masyarakat suku Dayak Kenyah di Desa Rindang Benua. Hal ini dikarenakan warga desa tersebut telah berhasil mempertahankan dan melestarikan adat budaya yang merupakan warisan dari leluhur mereka.

“Berdasarkan posisinya yang terletak di pintu masuk ibu kota Kabupaten, jika Desa Rindang Benua dijadikan sebagai desa budaya, saya pikir ini adalah langkah yang tepat. Seperti di Samarinda ada kampung budaya Pampang dan lain-lain,” ujar Bupati Ardiansyah.

Baca Juga :  Karisma Event Nusantara Lomplai 2023, Nurullah : Persiapan Sudah 75 Persen

Untuk menjadikan Desa Rindang Benua sebagai salah satu desa budaya di Kutai Timur, Pemerintah Kabupaten terus mendorong persetujuan perubahan tata ruang wilayah provinsi.

“Kami minta agar masyarakat Desa Rindang Benua bisa bersabar, sembari menunggu proses perubahan tata ruang wilayah yang saat ini terus di kejar penyelesaiannya.” ucap Ardiansyah.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Kutai Timur, Nurullah, menyampaikan bahwa selain menjadi desa budaya, Desa Rindang Benua Saat ini juga sedang dikembangkan sebagai desa wisata alam.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kutim Tekankan Pentingnya Netralitas ASN Selama Tahun Politik

“Kami ingin menyampaikan bahwa selain menjadi desa budaya, Desa Rindang Benua saat ini juga sedang dikembangkan sebagai desa wisata alam. Desa ini memiliki pesona keindahan alam, terutama air terjun yang luar biasa indah dan masih dalam keadaan alami.” ungkap Nurullah dihadapan Bupati Ardiansyah dan Wabup Kasmidi.

Namun, Nurullah juga menyoroti kendala akses infrastruktur jalan yang perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Lokasi ini memiliki jarak yang cukup jauh, sekitar 13 kilometer dari jalan poros utama. (bk)

.