SANGATTA – Walau diperingati dalam suasana penuh kesederhanaan, bukan berarti puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tanpa hiburan. Tarian massal bertajuk “Menata Untuk Semua” sukses menghidupkan suasana peringatan ulang tahun daerah berslogan “Tuah Bumi Untung Benua”.
Sebanyak 100 pelajar Kutim menampilkan kebolehannya menari, khusus untuk menyemarakkan HUT ke 22 Kutim di Lapangan Kantor Bupati, Selasa (12/10/2021). Ratusan pelajar itu nampak gemulai menampilkan berbagai tarian adat dari suku yang ada di Kutim. Mulai dari tarian Dayak, Kutai, Bugis, Toraja, Jawa hingga Papua.
Sesuai sinopsis yang dibacakan Rubito selaku Tim Produksi, tarian tersebut mengisahkan mutiara hitam yakni Kutim yang sudah terbingkai usia 22 tahun. Awalnya, tahun 1999 telah ditorehkan gagasan dan peletakan pondasi pembangunan. Sebagai dasar wujud mimpi kesejahteraan. Jatuh bangun dan silih berganti waktu sebagai penanda kedewasaan. Berbagai upaya dilakukan merajut keragaman, mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Berikutnya, 22 adalah simbol empat penjuru mata angin yang bersatu pada titik pusat mewujudkan kesejahteraan untuk semua.
“Bersama kita tangguh, menata segala beda, menata bersama, menata untuk sejatera, kembalimu adalah harap bagi bumi Kutai Timur. Kembalimu adalah amanah bersama membangun agar lebih sejahtera untuk semua,” tutup Robito mengakhiri tarian masal itu.
Tarian massal ini memiliki durasi kurang lebih 20 menit. Riuh tepuk tangan dari seluruh undangan dan peserta upacara menjadi penanda suksesnya penampilan para penari beliau tersebut.
Selain Rubito, Tim produksi juga dibantu oleh Supartini dan Yolan Fitri Aryani. Pendukung tarian massal ini antara lain SMPN 1 Sangatta Utara, SMA Negeri 1 Sangatta Utara, SMA Negeri 2 Sangatta Utara, SMA Negeri 1 Sangatta Selatan. Total ada 15 siswa SMA dan 85 siswa SMP ikut menari di lapangan rumput hijau saat HUT Kutim. Karena masih pandemi COVID-19 seluruh penari mengenakan masker. (etam2)