Sangatta – Persoalan sumber daya manusia (SDM) masih menjadi tantangan yang harus diatasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kutai Timur.
Kepala Dinas Koperasi, Darsafani, mengungkapkan bahwa proses pemantauan terhadap koperasi di seluruh kecamatan masih menghadapi hambatan, hal tersebut dikarenakan kurangnya tenaga pegawai di dinas.
“Perhatian utama kami saat ini adalah melakukan pemantauan terhadap koperasi-koperasi di seluruh kecamatan. Namun, kami masih menghadapi hambatan dalam hal jumlah SDM,” jelas Darsafani.
Dalam pandangan Darsafani, jumlah pegawai yang terdaftar di Dinas Koperasi mencapai sekitar 60 individu, terdiri dari sekitar 30 orang Aparatur Negeri Sipil (ASN) dan sisa dari mereka adalah Tenaga Kerja Kontrak Daerah.
” Akan tetapi untuk memaksimalkan dalam hal pengawasan, kami akan membuat program satuan tugas (Satgas) Koperasi yang ditempatkan di tiap Kecamatan, yang bertujuan untuk monitoring dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Koperasi” paparnya.
Darsafani juga menegaskan bahwa dirinya akan segera mengajukan proposal program “Satuan Tugas Koperasi” kepada Bupati. Tujuannya adalah agar berbagai permasalahan yang terkait dengan dunia koperasi dapat segera diselesaikan dengan efektif.
“Jumlah Koperasi yang tercatat di Diskop UKM berjumlah 1200 dan sebanyak 600 sudah melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT), sedangkan untuk Koperasi yang masuk dalam kategori sehat baru mencapai 200” Jelas Darsafani
Terakhir, Darsafani menegaskan bahwa sisa 400 koperasi tersebut akan terus diberi dorongan agar bisa mencapai status sebagai koperasi yang sehat. Upaya yang gigih akan dilakukan untuk memberikan pembinaan dan pendampingan dengan tujuan meningkatkan mutu operasional dari koperasi-koperasi tersebut. (bk)