Jelang Hari Pahlawan 2023, Yan Sebut Generasi Muda di Kutim Masih Kurang Memiliki Jiwa Patriotik

oleh -501 views
IMG 20231110 WA0149

Sangatta – Menyambut Hari Pahlawan pada 10 November 2023, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Yan, menyatakan keprihatinannya terhadap kurangnya penghargaan dari anak muda zaman sekarang terhadap jasa-jasa para pahlawan. Yan mengemukakan pandangannya saat ditemui awak media di Kantor DPRD Kutim, Bukit Pelangi Sangatta, Kamis (9/11/2023).

Politisi Gerindra ini menyoroti bagaimana peringatan Hari Pahlawan di masa lalu lebih dihayati oleh masyarakat, dengan penghormatan yang lebih dalam terhadap para pahlawan yang telah membebaskan bangsa dari penjajahan. Yan menyatakan bahwa peringatan Hari Pahlawan saat ini dapat dijadikan momentum untuk mengembangkan perspektif baru bagi anak muda.

Baca Juga :  Asti Mazar Dorong Pemuda Kutim Tampil di Festival Kreativitas

Lebih lanjut, Yan menyinggung tentang tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan. Menurutnya, perubahan zaman berlangsung lebih cepat dari evolusi program pendidikan. Ini membuat generasi muda terasa masih terbelenggu oleh ‘penjajahan’ dalam bentuk kekangan pendidikan yang belum mampu menjawab tantangan masa depan.

Baca Juga :  Pemkab Kutim Adakan Pengukuran dan Intervensi Pencegahan Stunting 2024

“Kebutuhan pendidikan kita belum mampu menjawab tantangan masa depan, pendidikan kita saat ini masih ketinggalan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi,” ucapnya.

Dalam konteks peringatan Hari Pahlawan, Yan menekankan pentingnya mengarahkan generasi muda untuk berpikir ke depan. Mengatasi masalah-masalah saat ini adalah kunci untuk menjawab tantangan masa depan. Yan juga menyentuh tentang program ‘Indonesia Emas’ dari pemerintah, menggarisbawahi pentingnya persiapan diri dalam menghadapi perubahan dan mengentaskan kemiskinan.

Baca Juga :  Paripurna ke-22, Fraksi PKS Tekankan Pentingnya Peningkatan SDM

Yan menutup pembicaraannya dengan menyoroti kesiapan generasi muda dalam menghadapi masa depan. Ia menyatakan bahwa jika generasi muda tidak siap, mereka akan menghadapi tekanan yang berat, termasuk dampak dari kemajuan teknologi seperti robotika.

“Dalam hal ini memang perlu kita spesifik kembali, penggunaan tenaga manusia semakin turun karena banyak menggunakan alat-alat,” pungkasnya. (bk)