SANGATTA, BERITA ETAM – Meski peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 22 Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah diperingati pada 12 Oktober 2021 lalu, namun rangkaian masih berlanjut di penghujung Oktober ini. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) melaksanakan Pagelaran Tari Nusantara selama tiga hari, mulai tanggal 29-31 Oktober 2021. Kegiatan yang dipusatkan di Folder Ilham Maulana, Sangatta, dibuka Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Jum’at (29/10/2021) sore.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang mengenakan batik nasional berwarna merah itu, setiba ditempat acara langsung disambut antusias oleh masyarakat dan dipakaikan blangkon diatas kepala oleh kelompok seni Jaranan Borneo Putro Legowo, sebagai salah satu komunitas seni yang tampil pada acara itu. Berikut, Bupati dan undangan lainnya bersama masyarakat Kota Sangatta disuguhkan tarian Jepen (Kutai) diawal.
“Mudah-mudahan agenda ini merupakan agenda rutin tahunan, dalam rangka kita memberikan kesempatan kepada semua, utamanya seni tari dapat memberikan hiburan kepada masyarakat,” tutur Ardiansyah.
Lebih lanjut dikatakan Ardiansyah yang tidak kalah penting bukan soal hiburan, namun akan mengenal, banyak sebenarnya seni dan budaya yang ada di Kutim. Oleh karenanya, Ia mengajak semua seni yang di Kutim untuk saling berinteraksi, berkomunikasi bersilaturahmi antara paguyuban paguyuban yang ada di Kutim umumnya dan di Kota Sangatta pada khususnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kutim Nurullah mengatakan tujuan dari kegiatan itu selain dalam rangka memeriahkan peringatan hari ulang tahun Kabupaten Kutai Timur yang ke-22 juga sebagai ajang silaturahmi untuk mempererat rasa kebersamaan antara etnis.
“Pelaksanaan kegiatan ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan peserta kegiatan. Kegiatan ini akan menjadi salah satu agenda tahunan untuk memeriahkan HUT Kutim,” ungkap Nurullah.
Dalam kegiatan itu, kata Nurullah ada 22 tim kesenian yang memeriahkan Pagelaran Tari Nusantara tersebut. Terdiri dari beberapa diantaranya adalah etnis Dayak, Kutai, Bugis Jawa, Toraja, Minahasa dan lainnya,” ucapnya.
Ditambahkan Nurullah, masyarakat sangat antusias untuk ikut kegiatan itu. Namun karena alasan keamanan dan kondisi yang mengharuskan kita membatasi jumlah peserta.
Turut hadir, Ketua DPRD Kutim Joni, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), Kepala Dispar Nurullah dan perwakilan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutim.(etam2)