Kutai Timur – Di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), masalah ketersediaan air bersih masih menjadi masalah yang cukup serius bagi masyarakat, terutama di Kecamatan Teluk Pandan, yang merupakan pintu gerbang Kabupaten yang memiliki slogan “Untung Tuah Banua”.
Air bersih adalah air yang memenuhi standar kualitas kesehatan dan bisa dikonsumsi setelah dimasak. Namun, menurut Anggota DPRD Kutim, Abdi Firdaus, dari enam desa yang ada, hanya satu desa yang saat ini memiliki akses terhadap air bersih.
“Jadi dari enam desa tersebut, baru Desa Teluk Pandan yang ada air bersih, sisanya masih belum ada,” ujarnya usai melaksanakan reses di Kecamatan Teluk Pandan beberapa waktu lalu.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Abdi Firdaus mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat program pembangunan, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih, khususnya di Kecamatan Teluk Pandan. Dengan anggaran yang mencukupi, dia juga berencana untuk menggunakan sebagian dana Pokok Pikiran (Pokir) untuk mendukung inisiatif tersebut.
“Selain dari pemerintah, saya juga akan arahkan sebagian dana Pokok Pikiran (Pokir) untuk kesana,” terangnya.
Selain itu, dirinya juga mengajak para pihak swasta, terutama perusahaan-perusahaan di sekitar Kecamatan Teluk Pandan, untuk turut serta dalam memberikan kontribusi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, termasuk dalam hal penyediaan air bersih.
Ia mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari PT Indominco tentang kontribusinya dalam penyediaan air bersih. Ia juga berharap dapat segera mengetahui sudah sejauh mana bantuan yang telah mereka berikan.
‘’Saya juga masih menunggu informasi dari PT Indominco yang akan membantu penyediaan air bersih, sampai saat ini sudah sejauh apa,” pungkasnya. (bk)