Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Agusriansyah Ridwan, menegaskan bahwa beberapa penghargaan yang berhasil diraih oleh pemerintah daerah harus dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi aspek yang perlu diperbaiki dan sebagai acuan dalam perencanaan program selanjutnya.
Agusriansyah menilai, lebih penting mencari cara agar penghargaan yang telah diterima tersebut dapat diterapkan secara efektif dalam masyarakat dan dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan prestasi lebih lanjut.
“Saya pernah menyampaikan, penghargaan-penghargaan yang sudah didapatkan itu harusnya dianalisis secara teknis, sehingga muncul aktivitas perencanaan program dalam mitigasi termasuk tindaklanjut dari penganugerahan itu. Secara dasar kita sudah dapat poin, tapi ini perlu dipertahankan, bahkan perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini pihaknya tengah membahas aturan terkait disabilitas yang nantinya diharapkan dapat memastikan para kaum disabilitas mendapatkan ruang dalam kehidupan bermasyarakat.
“Ruang disabilitas lagi ramai, apakah kita buat nanti perdanya sendiri atau gimana. Perlindungan anak sudah, perlindungan perempuan sudah. Pengarusutamaan gender sudah. Tinggal disabilitas. Ini memang sedang dibicarakan teman-teman untuk dituangkan dalam bentuk aturan,” tambahnya.
Agusriansyah juga memaparkan mengenai perencanaan pembangunan di Kutim. Dia mengatakan ada empat saluran perencanaan pembangunan yang ada.
“Kedepan kita berharap dari empat saluran perencanaan pembangunan harusnya saluran teknokrat itu lebih banyak. Karena teknokrat punya Renja dan Renstra capaian. Kalau tidak disupport maka Renja dan Renstra-nya tidak bisa tercapai,” pungkasnya. (bk)