Kutai Timur – Sekolah Tinggi di kawasan Kutai Timur (Kutim) tengah merancang langkah strategis untuk bertransformasi menjadi universitas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengkaji peluang pembukaan program studi baru yang relevan dengan kebutuhan zaman, seperti Pariwisata dan Digitalisasi.
Dalam wawancara eksklusif dengan Asisten 3 Bidang Administrasi Umum, Sudirman Latif, ia menjelaskan bahwa rencana ini merupakan bagian dari visi besar untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Kutim.
“Kami ingin memastikan bahwa institusi ini tidak hanya berkembang, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ungkap Sudirman Latif saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (21/11/2024).
Menurutnya, salah satu program studi yang potensial untuk dibuka adalah Pariwisata, mengingat potensi daerah Kutim yang kaya akan destinasi wisata alam. Namun, ia mengungkapkan bahwa program studi Digitalisasi masih menghadapi kendala berupa moratorium yang diterapkan pemerintah.
“Kami sebenarnya memiliki peluang besar untuk membuka program studi digital yang sangat relevan di era teknologi saat ini. Sayangnya, ada moratorium yang membatasi pembukaan program baru di bidang tertentu,” jelasnya.
Selain itu, Sudirman menekankan pentingnya ketersediaan tenaga pengajar yang berkualitas sebagai salah satu syarat utama.
“Kami harus memiliki dosen tetap yang memenuhi kualifikasi untuk setiap program studi baru. Untuk itu, rekrutmen dosen kemungkinan besar akan menjadi langkah berikutnya,” tambahnya.
Sudirman juga mengungkapkan bahwa transformasi menjadi universitas telah menjadi cita-cita besar institusi tersebut. Dengan status baru ini, diharapkan mutu pendidikan akan semakin meningkat.
“Jika semua persyaratan terpenuhi, kami optimis tahun depan status kami akan berubah menjadi universitas. Ini tentu akan menjadi lompatan besar bagi pendidikan tinggi di Kutim,” tuturnya.
Namun, proses ini tidak tanpa tantangan. Salah satu isu yang dihadapi adalah pengelolaan aset yang saat ini masih di bawah kendali pemerintah daerah.
“Ketika kami bertransformasi menjadi universitas, pengelolaan aset harus dialihkan dari pemerintah daerah ke yayasan. Ini tentu membutuhkan koordinasi yang matang,” jelas Sudirman.
Transformasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan reputasi institusi pendidikan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.
“Kami yakin, jika transformasi ini berhasil, akan ada banyak manfaat yang dirasakan, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kutai Timur,” kata Sudirman.
Rencana besar ini, lanjut Sudirman, telah melalui tahapan konsultasi intensif dan akan segera dilaporkan kepada pimpinan untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.
“Kami akan terus bekerja keras agar semua langkah sesuai dengan regulasi yang berlaku,” tegasnya.
Jika semua berjalan sesuai rencana, masyarakat Kutai Timur akan memiliki akses lebih luas terhadap pendidikan tinggi berkualitas yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Ini bukan hanya tentang institusi kami, tetapi tentang bagaimana pendidikan bisa menjadi motor penggerak perubahan di daerah ini,” pungkasnya. (bk)