Soroti Kemacetan di Jalan Yos Sudarso, Pandi: Peyebab Utamanya adalah Kendaraan Berat dan Overload

oleh -610 views
88

Sangatta – Kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Protokol Yos Sudarso, Sangatta, mendapat perhatian serius dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Pandi Widiarto. Menurutnya, kondisi kemacetan yang sering terjadi mengganggu aktivitas masyarakat, seperti keterlambatan pekerja dan siswa yang menuju sekolah.

“Seringnya kemacetan ini membuat masyarakat kita terlambat bekerja, adik-adik kita yang berangkat atau pulang sekolah juga sering telat. Kasihan jika ini terus dibiarkan,” ucap Pandi Widiarto.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kutim Hadiri Pesta Adat dan Budaya Lom Plai di Desa Nehas Liang Bing

Politikus Partai Demokrat ini mengidentifikasi penyebab utama kemacetan adalah melintasi kendaraan berat, khususnya kendaraan Over Dimension Overload, yang sering melintas di dalam kota di luar jam operasional yang seharusnya. Pandi menilai, hal ini semakin memperburuk kondisi lalu lintas.

Baca Juga :  Jimmy Berikan Tanggapan Terkait Rencana Penggunaan Air dari Bekas Lubang Tambang Sebagai Sumber Air Baku

Untuk itu, ia berencana untuk menanyakan kepada dinas terkait mengenai implementasi Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur kendaraan berat, termasuk kewajiban menggunakan terpal penutup saat mengangkut muatan.

“Saya akan mempertanyakan ke dinas terkait mengenai Perbup yang mengatur kendaraan berat ini, seperti kewajiban menggunakan terpal penutup, agar jalan-jalan umum kita bisa tetap bersih,” tegasnya.

Baca Juga :  DPRD Kutim Gelar Rapat Paripurna ke-30 tentang Persetujuan Bersama antara DPRD dan Bupati terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2023

Pandi Widiarto juga menekankan bahwa dinas terkait memiliki peran penting dalam menegakkan aturan yang ada. Ia berharap agar Perbup yang telah dibuat bisa segera dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Sebagai fungsi pengawasan, kami akan tanyakan ke dinasnya, sudah sampai mana pelaksanaan Perbup tersebut, atau mungkin sampai sekarang belum terlaksana,” pungkasnya. (bk)