Sangatta – Pemilihan Umum (Pemilu) adalah sarana masyarakat untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Salah satu basis pemilih dalam Pemilu adalah Pemilih Pemula, yakni mereka yang berusia 17-21 tahun. Pemilih yang cerdas menjadi aspek penting yang wajib dimiliki oleh setiap Pemilih Pemula. Pemilih Cerdas menghasilkan pemimpin yang jujur, cerdas, adil dan mampu menjaga amanah.
Strategi Menjadi Pemilih Cerdas
Sebagai pemilih pemula perlu mengetahui strategi agar menjadi pemilih cerdas menjelang Pemilu 2024. Dilansir dari website resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) berikut strategi menjadi pemilih cerdas.
1. Telusuri Rekam Jejak, Visi Misi, dan Program Kerja
Sebagai pemilih cerdas harus rajin menelusuri informasi rekam jejak calon pilihannya mulai dari latar belakang, pendidikan, keluarga, aktivitas sosialnya. Selanjutnya, pemilih harus memperhatikan visi misi yang dibuat. Lalu pilihlah calon pemimpin yang mempunyai program kerja yang terukur dan realistis.
2. Lawan Money Politik
Money politik adalah bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi dan pelecehan terhadap masyarakat sebagai pemilih. Ini merupakan fenomena yang sudah sangat lazim pada masyarakat di Indonesia menjelang pemilu.
3. Jadilah Pemilih yang Berdaulat
Pemilih yang berdaulat adalah pemilih yang tanpa ada intervensi politik oleh siapapun dan apapun. Pemilu pemula diharapkan menjaga independensi sebagai pemilih pemula menjelang pemilu di Indonesia.
4. Jangan Menjadi Golongan Putih (Golput)
Mengajak orang-orang sekitar untuk menggunakan hak suaranya serta memberikan informasi seputar pemilu 2024 dari sumber yang terpercaya. Diharapkan dengan mengajak orang-orang sekitar, kita tidak menjadi Golput.
5. Berpartisipasi Aktif Menjadi Pemilih Pemula
Pemerintah harus menyediakan fasilitas yang mendukung kegiatan pemilih pemula dalam politik sehingga pemilih dapat berpartisipasi aktif untuk menjadi pemilih pemula yang cerdas.
6. Iklan di Media Massa
Harus ada penyajian iklan di media dengan tema “Generasi Pemilih Cerdas dalam Pemilu” yang dengan mudah diakses oleh pemilih pemula. Selain itu ada komitmen dari KPU dan Bawaslu untuk melakukan edukasi kepada pemilih Pemula untuk memberikan hak suaranya.
7. Sosialisasi Secara Langsung kepada Pemilih Pemula
Membuat kegiatan sosialisasi mengenai pemilih cerdas secara langsung kepada pemilih pemula. Sebagai contoh KPU Padang Pariaman membentuk Duta Demokrasi. Sebagai contoh Pemilihan Ketua Osis (Pemilos) adalah sarana penerapan praktik demokrasi dan pemilu di lingkungan sekolah.
Tantangan Masyarakat Adat dalam Pemilu
Masyarakat adat menjadi salah satu pemilih pemula yang harus menghadapi tantangan menjelang Pemilu. Berikut tantangan masyarakat adat menjelang pemilu.
1. Beberapa kelompok masyarakat adat masih tidak tersentuh pelayanan administrasi negara.
2. Kebutuhan dan situasi masyarakat adat berbeda di setiap daerah
3. Kurangnya sosialisasi dan pendidikan pemilih di wilayah masyarakat adat
4. Masyarakat adat punya cara memilih pemimpin sendiri berdasarkan kearifan lokal yang dilakukan sejak dulu
5. Secara geografis wilayah masyarakat adat jauh dari layanan publik termasuk akses atas informasi pemilu.
Demikian penjelasan mengenai Pemilu dan Pemilih Cerdas serta strategi menjadi Pemilih Cerdas. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi agar bisa tercapai #PemiluDamai 2024.(*)