Mulyono: Pendidikan Non Formal Bukan Hanya tentang Kejar Paket

oleh -548 views
4588620a 01e3 4ae1 aa65 437078dae39e scaled

Sangatta – Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) menyelenggarakan kegiatan Kursus dan Pelatihan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha. Acara ini bertujuan untuk memberdayakan anak-anak yang telah mengikuti program pendidikan non formal, seperti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Hal itu disampaikan oleh Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, saat memberikan sambutan pada acara yang berlangsung di Gedung Buana Mekar, pada Rabu (29/5/2024).

Mulyono menegaskan pentingnya memberikan porsi yang sama untuk pendidikan formal dan non formal. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini juga terbuka untuk masyarakat umum yang ingin mengembangkan keterampilan kewirausahaan.

Baca Juga :  Beasiswa Indonesia Emas, Disdikbud Kutim Gandeng Beberapa Universitas Ternama

“Kami dari Disdikbud Kutim, sesuasi arahan Bupati memberikan porsi yang sama untuk pendidikan formal maupun non formal,” ujarnya.

Pelatihan ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap pendidikan non formal di Kutai Timur. Mulyono menekankan bahwa pendidikan non formal bukan hanya tentang kejar paket A, paket B, dan paket C, tetapi juga mencakup kegiatan kursus dan pelatihan lainnya.

Baca Juga :  Festival Wastra Kutai Timur: Menggali Potensi Ekonomi Kreatif di Bidang Fashion

Mulyono mengungkapkan, Disdikbud Kutim telah mengadakan berbagai pelatihan, seperti pelatihan cake and bakery, membatik, digital printing, dan lainnya. Diharapkan, pelatihan ini dapat mengurangi jumlah peserta didik di pendidikan non formal dan menambah jumlah kegiatan pelatihan yang tersedia.

“Karena kalau jumlah peserta didiknya yang terus bertambah, berarti pendidikan formalnya tidak maksimal,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mulyono menyampaikan bahwa pihaknya telah berusaha jemput bola untuk masuk ke pesantren-pesantren yang ada di Kutim melalui program Cara Pelayanan Jemput Bola (Cap Jempol).

Baca Juga :  DPRD Kutim Berikan Apresiasi Terhadap Pemkab Kutim atas Pembuatan Perda Bantuan Hukum

Selain itu, Disdikbud juga telah bekerja sama dengan Bunda PAUD dan Ketua PKK melalui Dasa Wisma, untuk mendata dan menginventarisir anak-anak yang telah putus sekolah agar mereka dapat diarahkan ke pendidikan non formal yang baik.

“Sehingga, dengan bekal ijazah dan pelatihan yang telah diberikan, mereka dapat menatap masa depan yang lebih baik lagi,” pungkasnya. (bk)