Sangatta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Joni, menyampaikan keprihatinannya tentang perbedaan fasilitas pendidikan antara kota dan pedalaman di wilayah Kutim. Dalam sebuah wawancara di ruang Hearing DPRD Kutim pada Senin (03/06/2024), Joni mengungkapkan bahwa fasilitas pendidikan di pedalaman belum mencapai 90%, sementara di kota sudah mencapai 90%.
“Fasilitas prasarana pendidikan di pedalaman menurut saya masih belum mencapai 90%, sedangkan di kota sudah mencapai 90%,” ujar Joni.
Joni menekankan pentingnya perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap peningkatan fasilitas pendidikan di daerah pedalaman. Menurutnya, prioritas harus diberikan kepada daerah pelosok, karena sebagian besar fasilitas di kota sudah permanen, sedangkan banyak sekolah di pedalaman masih menggunakan bahan bangunan sederhana, seperti kayu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa banyak sekolah di pedalaman yang masih menggunakan bahan-bahan bangunan sederhana, yang jauh dari standar layak.
“Kita harus memperhatikan sekolah-sekolah di pedalaman yang masih banyak terbuat dari kayu. Ini perlu perhatian lebih agar anak-anak di sana bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” tambahnya.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyatakan bahwa dalam dua tahun terakhir, alokasi dana untuk fasilitas sarana dan prasarana sekolah sudah cukup signifikan.
“Kalau melihat dari sisi anggaran, kita dalam dua tahun ini sudah banyak yang diberikan untuk fasilitas sarana dan prasarana untuk sekolah-sekolah,” ungkapnya.
Meskipun tidak menyebutkan angka pasti, Joni memastikan bahwa alokasi anggaran tersebut cukup besar dan merupakan bagian dari aspirasi yang diterima saat reses.
“Kalau itu saya kira banyak yah, yang jelas itu banyak. Cuman hitung-hitungannya satu atau dua saya tidak tahu, yang jelas itu banyak, karena aspirasi kita kan ada juga yang masuk di situ saat menjalankan reses,” katanya.
Orang nomor satu di DPRD Kutim itu juga mengakui bahwa penganggaran untuk sekolah-sekolah akan terus meningkat setiap tahunnya.
“Penganggaran untuk sekolah-sekolah akan terus meningkat setiap tahunnya karena APBD murni sampai perubahan ada peningkatan,” tegasnya.
Joni berharap peningkatan anggaran ini dapat mempercepat perbaikan dan pembangunan fasilitas pendidikan di pedalaman, sehingga anak-anak di daerah tersebut bisa mendapatkan pendidikan yang setara dengan anak-anak di kota.
Pihaknya mengaku, DPRD Kutim berkomitmen untuk terus memantau dan mendorong peningkatan fasilitas pendidikan di seluruh wilayah Kutim, terutama di pedalaman.
“Kita akan terus melakukan pemantauan, kita juga berharap semua anak di Kutim dapat menikmati pendidikan yang layak dan merata, sesuai dengan hak mereka sebagai warga negara,” pungkasnya. (bk)