Jumlah Peserta Didik Tingkat SLTA Terus Meningkat, Jimmy Akan Kunjungi Disdikbud Kaltim

oleh -612 views
d0f9057f 64c0 4cd6 9be4 25f6718ebc45

SANGATTA – Jumlah peserta didik di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau SMA di Kutai Timur (Kutim) terus meningkat setiap tahun, sehingga berdampak pada kesulitan bagi siswa yang mendaftar.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutim, Jimmy, yang juga merupakan komite pembangunan, mengungkapkan rencananya untuk mengunjungi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) guna meminta perhatian dalam penambahan ruang kelas baru untuk SMA di Kutim.

Baca Juga :  Basti Mengusulkan agar Pemerintah Tertibkan Spanduk dan Baliho di Sangatta

Hal itu disampaikannya usai mengikuti rapat paripurna ke-9 baru-baru ini di ruang utama gedung DPRD Kutim, Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta Kutim.

Menurutnya, sangat disayangkan melihat semangat dan minat belajar yang tinggi di kalangan peserta didik, tetapi ruangan kelas yang tersedia tidak memadai. Jimmy menganggap penting untuk mengiringi semangat belajar ini dengan pembangunan infrastruktur yang memadai.

“Sayang gitu loh kalau enggak diiringi pembangunan infrastruktur itu. Nanti orang tua terpisah dengan anaknya padahal masih usia SMA ‘kan harusnya seperti itu,” tegas Jimmy saat disambangi para wartawan.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kutim Dukung Perbaikan Darurat Jalan Rantau Pulung

Menurutnya, Disdikbud Kaltim harus dapat memprediksi dan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk memahami pertumbuhan populasi usia di sekolah tersebut, yang terus bertambah setiap tahun.

Jimmy menjelaskan bahwa ini akan menjadi fokus dalam pembangunan infrastruktur di masa depan

“Nah kami mau menyampaikan itu karena saya juga dituntut sebagai komite pembangunan sekolah SMA. Memang amanah itu yang akan kita bawakan ke provinsi Kaltim nanti,” imbuhnya.

Baca Juga :  Novel Soroti Dua Isu Utama Terkait Pendidikan

Selain penambahan ruang kelas SMA, Jimmy juga menggarisbawahi bahwa hal yang serupa juga akan berlaku untuk SD dan SMP. Namun, koordinasi dengan Disdikbud Kutim akan menjadi lebih mudah dilakukan.

“Cuman enak aja dia kita cuman koordinasi dengan Disdikbud Kutim,” pungkasnya. (bk)