Sangatta – BSI ( Bank Syariah Indonesia) merupakan bank syariah terbesar di Indonesia hasil penggabungan tiga bank syariah, diantaranya PT Bank BRI Syariah, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT BNI Syariah . Bank Syariah Indonesia senantiasa berupaya memberikan layanan yang terbaik bagi nasabahnya. (Latif et al., 2024)
Di era digital ini, Bank Syariah Indonesia terus mengalami perkembangan yang signifikan. Dengan pesatnya kemajuan teknologi, Bank Syariah Indonesia dituntut untuk melakukan adaptasi dan inovasi guna menjangkau nasabah, khususnya nasabah di generasi milenial dan generasi Z. Generasi Milenial, juga dikenal dengan Generasi Y, merujuk pada kelompok orang yang lahir antara awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an. Sedangkan Generasi Z adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Kedua generasi ini memiliki karakteristik yang unik, termasuk ketergantungan pada teknologi, kebutuhan akan kemudahan akses, serta keinginan untuk mendapatkan layanan yang cepat dan efisien.
Table of Contents
Adaptasi Bank Syariah Indonesia di Era Digital
Untuk tetap bertahan Bank Syariah Indonesia telah menggunakan berbagai strategi digital. Sebagai permulaan, layanan perbankan syariah menjadi lebih digital dengan bantuan aplikasi mobile banking dan internet banking. Aplikasi ini tidak hanya memungkin Anda melakukan transaksi perbankan dari mana saja dan kapan saja, namun juga memudahkan pengguna melakukan hal- hal penting seperti transfer dana, pembayaran tagihan, zakat, dan investasi syariah.
Selain itu Bank Syariah Indonesia juga menggunakan sosial media dan pemasaran digital lainnya untuk berinteraksi secara virtual dengan nasabah dan membantu orang mempelajari lebih lanjut tentang perbankan syariah. Pada sosial media Anda dapat mengunjungi akun @banksyariahindonesia dan @bsimaslahat di Aplikasi Instagram serta akun @bankbsi_id di Aplikasi Twitter.
Inovasi untuk Menarik Minat Generasi Milenial dan Gen Z
Inovasi merupakan hal penting jika ingin menarik minat Gen Z dan milenial. Bank Syariah Indonesia telah menghasilkan banyak produk dan jasa baru yang dapat digunakan oleh kedua generasi ini sehingga dapat sesuai dengan gaya hidup digital merka. Seperti produk tabungan syariah yang dikemas secara digital yang menawarkan fitur- fitur menarik seperti cashback, diskon di toko-toko tertentu, dan program loyalitas.
Selain itu, adanya fitur investai syariah yang mudah diakses melalui aplikasi menjadi daya tarik tersendiri.Generasi milenial dan Gen Z yang ingin berinvestasi dapat menggunakan alat ini untuk melakukannya dengan cara yang praktis dan jelas sambil tetap mengikuti hukum syariah.
Perusahaan – perusahaan fintech bekerja sama dengan beberapa bank syariah untuk menawarkan layanan pembayaran digital dan pinjaman peer-to-peer yang sejalan dengan hukum syariah. Kolaborasi ini tidak hanya menambah lebih banyak layanan, tapi juga membuatnya lebih mudah dan nyaman bagi kedua generasi ini serta nasabah lainnya untuk melakukan transaksi keuangan.
Adanya Tantangan dan Peluang
Di samping adaptasi dan inovasi yang dilakukan, Bank Syariah Indonesia masih harus berhadapan dengan sejumlah masalah, seperti kurangnya pengetahuan tentang keuangan syariah dan persaingan ketat dengan bank konvensional. Namun, masalah – masalah ini juga memberikan peluang bagi Bank Syariah Indonesia untuk terus memunculkan ide – ide baru dan membuat layanan mereka menjadi lebih baik.
Kesimpulan
Di era digital ini, Bank Syariah Indonesia mengandalkan kemampuan mereka untuk berubah dan beradaptasi untuk tetap bertahan dalam bisnis. Mereka dapat memperoleh lebih banyak nasabah dan mengedukasi lebih banyak orang mengenai pengelolaan uang secara syariah di Indonesia dengan menyediakan layanan yang sesuai dengan keinginan dan gaya hidup digital generasi milenial dan Gen Z. Masalah yang ada harus dijadikan motivasi untuk terus berkembang dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
Penulis : Dewi Rifta Dayanah, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS), Prodi Ekonomi Syariah.