Kutai Timur – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Abdi Firdaus, menyampaikan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2023, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai 8.573,89 triliun rupiah.
Menurutnya, kemampuan UMKM dalam menciptakan lapangan kerja berhasil memberikan kontribusi berupa pendapatan domestik bruto sebesar 60,6%. Selain itu, keberadaan UMKM juga akan memutar roda perekonomian pada suatu daerah. Sebab, bahan baku produksi bisa langsung diperoleh dari masyarakat sekitar.
Termasuk juga di Kutai Timur, perkembangan UMKM juga menunjukkan kemajuan yang signifikan, dengan produk-produknya yang tidak hanya merambah pasar regional namun juga hingga internasional.
Abdi Firdaus menganggap perkembangan UMKM sebagai peluang besar yang dapat mendukung perekonomian ke depan, terutama dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Namun, dirinya juga menyadari bahwa ketergantungan terhadap sektor pertambangan saja tidak akan bisa bertahan lama, mengingat sifat terbatas dari sumber daya tersebut.
“Saya berkeinginan membangun pusat ekonomi, berupa alun-alun, terutama di daerah pemilihan saya, Bengalon dan Teluk Pandan, sebagai salah satu sentral penjualan produk UMKM di sana, ” ujarnya.
Meskipun akan mengakhiri jabatannya sebagai anggota legislatif pada tahun 2024, dirinya tetap bersemangat untuk mewujudkan rencananya tersebut. Dia berharap agar anggota DPRD berikutnya, terutama dari fraksi Demokrat, dapat melanjutkan perjuangannya untuk membangun alun-alun sebagai aspirasi masyarakat.
“Yah saya minta tahun depan, teman-teman ini bisa melanjutkan apa yang menjadi harapan masyarakat (alun-alun) bisa di mulai per kecamatan tidak harus sekaligus, karena memang UMKM kita saat ini sedang menggeliat, dan saya yakin itu mampu mendongkrak ekonomi kita,” pungkasnya. (bk)