Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Yusri Yusuf, mengungkapkan keprihatinannya atas masalah kelistrikan yang masih banyak dikeluhkan masyarakat, terutama di daerah pelosok seperti Bengalon, Teluk Pandan, dan Rantau Pulung. Menurutnya, hingga kini masih banyak wilayah di Dapil II yang belum teraliri listrik secara merata.
“Ini harus segera dicarikan solusinya, supaya masyarakat bisa merasakan aliran listrik 24 jam. Pemerataan listrik perlu dituntaskan,” ujar Yusri Yusuf, saat ditemui di Kantor DPRD Kutim pada Kamis (14/11/2024).
Yusri, yang merupakan legislator dari Partai Demokrat, menyebutkan bahwa masalah ini sudah sering kali dibicarakan oleh masyarakat, namun hingga kini belum ada hasil yang maksimal.
Ia mencatat, meski Kabupaten Kutim sudah berusia 26 tahun, masih ada wilayah yang belum teraliri listrik. Menurutnya, sekitar 300 rumah di Kutim masih belum menikmati akses listrik, bahkan air bersih pun belum tersedia di daerah tersebut.
“Pemerintah harus tahu bahwa masih ada daerah-daerah di Kutim yang belum teraliri listrik, dan bahkan air bersihnya juga belum ada,” ungkapnya.
Yusri Yusuf juga menceritakan pengalamannya dengan salah satu warga di Tepian Langsat, yang menyampaikan bahwa daerah tersebut sama sekali belum tersentuh listrik. Warga setempat terpaksa menggunakan genset, dengan lampu hanya menyala dari pukul 18.00 hingga 22.00. Selain itu, mereka juga kesulitan mendapatkan akses air bersih.
“Saya mendengar bahwa beberapa waktu lalu daerah ini sempat dijanjikan pemasangan instalasi listrik oleh pihak perusahaan atau kontraktor PLN. Namun, hingga saat ini, belum ada realisasi,” kata Yusri.
Ia juga menambahkan bahwa janji tersebut sudah lima tahun berlalu tanpa tindak lanjut.
Yusri Yusuf berharap masalah kelistrikan ini dapat menjadi perhatian serius dan segera diselesaikan oleh pemerintah pada tahun depan, agar masyarakat di daerah-daerah terpencil dapat menikmati layanan dasar yang setara dengan wilayah lainnya. (bk)
