Kutai Timur – Sampah masih menjadi permasalahan besar di berbagai daerah, begitu juga yang terjadi di beberapa desa yang ada di Kecamatan Muara Bengkal.
Kepala Desa Ngayau, Kecamatan Muara Bengkal, Bahrudin S.Sos, menyampaikan bahwa ia menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di wilayah mereka.
Hal tersebut disampaikan Bahrudin saat menghadiri acara silaturahmi dan buka bersama Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, pada Kamis (27/3/2024).
“Sampah ini menjadi permasalahan besar khususnya di kecamatan Muara Bengkal yaitu desa Muara Bengkal Ulu, Muara Bengkal Ilir, Ngayau dan benua baru,” ujarnya.
Dirinya menungkapkan, keempat desa tersebut telah menyepakati Desa Muara Bengkal Ilir yang akan menjadi lokasi yang akan dijadikan TPA.
Bahrudin mengaku, pihaknya telah memenuhi semua permintaan PT NALA terkait persyaratan TPA, namun hingga saat ini belum ada kepastian dari perusahaan tersebut.
“Kami juga sudah beberapa kali bersurat/ membuat surat apa yang diminta oleh pihak PT NALA selalu kami penuhi, katanya bersurat dan bersurat dan itu sudah kami sampaikan. Tetapi sampai saat ini masih belum ada kepastian,” jelasnya.
Dikarenakan hal tersebut, Kades Bahrudin meminta bantuan kekuatan atau ketegasan dari Wabup Kutim untuk lebih tegas atau menekan perusahaan terkait agar segera ada kepastian.
“Jadi, Kami meminta ada kekuatan atau ketegasan dari pihak Wakil Bupati mempertegas atau menekan pihak perusahaan tersebut,” tambahnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Wabup Kasmidi Bulang akan menghubungi pihak PT NALA untuk mendapatkan kepastian terkait persoalan TPA di Kecamatan Muara Bengkal.
“Nanti akan saya hubungi pihak perusahaan untuk kepastian mereka,” tegas Kasmidi.
Menurutnya, Persoalan TPA di Kecamatan Muara Bengkal akan meinmbulkan berbagai masalah, baik dari segi kesehatan maupun lingkungan. Karena tanpa adanya TPA di Muara Bengkal, akan terjadi penumpukan sampah di desa-desa lainnya.
“Hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan,Pencemaran udara dan air, Penyebaran penyakit, gangguan estetika dan Banjir,” pungkasnya. (bk)