SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal untuk berpartisipasi aktif dalam e-Katalog versi 6 sebagai bagian dari pengadaan barang dan jasa pemerintah. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat proses pengadaan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemberdayaan UMKM lokal.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setkab Kutim, Masrianto Suriansyah, menjelaskan bahwa e-Katalog adalah solusi efisiensi yang menguntungkan pemerintah dan pelaku usaha. Namun, ia mencatat rendahnya antusiasme pelaku UMKM lokal untuk mendaftarkan produk mereka di e-Katalog.
“Kami sudah membuka kesempatan bagi pelaku UMKM lokal untuk mendaftarkan produk mereka di katalog. Namun, antusiasme pelaku usaha kecil masih kurang,” ungkap Masrianto saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia menekankan bahwa partisipasi aktif UMKM dalam e-Katalog akan membuat proses pengadaan lebih mudah, transparan, dan cepat, serta membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk lokal.
Saat ini, Pemkab Kutai Timur telah mencatat sekitar 16 katalog lokal dengan berbagai produk dan jasa, seperti alat kebersihan, buku, jasa event organizer, dan pekerjaan konstruksi. Masrianto menambahkan bahwa e-Katalog memungkinkan proses pengadaan barang dan jasa selesai hanya dalam dua hingga tiga hari, jauh lebih cepat dibandingkan metode tender konvensional.
“Ketika produk lokal kita dimanfaatkan dalam pengadaan pemerintah, ini akan meningkatkan perekonomian pelaku UMKM kita dan memberi kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
Pemerintah juga mengajak pelaku UMKM untuk memanfaatkan peluang ini dengan mendaftarkan produk mereka di Bagian PBJ. Dengan begitu, produk mereka dapat diakses oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kutai Timur.
“Kami mengajak pelaku UMKM untuk datang ke Bagian PBJ, membuka etalase produk mereka, dan memastikan produk mereka dapat diakses oleh seluruh SKPD,” pungkasnya.
Melalui e-Katalog, Pemkab Kutim berharap dapat menciptakan ekosistem pengadaan yang efisien, mendukung pemberdayaan ekonomi lokal, dan mempercepat pembangunan daerah. (Adv)