BERITA KUTIM. SANGATTA – Kadinsos Kutim respons kritik warga terkait bantuan beras. Pasca banjir Sangatta beberapa waktu lalu, Pemkab Kutai Timur melalui Dinas Sosial (Dinsos) menyalurkan bantuan sosial untuk masyarakat terdampak banjir. Bantuan sembako diberikan ke masyarakat di Kecamatan Sangatta Selatan dan Sangatta Utara.
Kadinsos Kutim Jamiaturkhair Daik mengakui, baru-baru ini dirinya menemukan keluhan dari masyatakat yang tampil di pemberitaan dan beredar di media sosial. Masyarakat mengeluhkan beras paket sembako bantuan sosial tersebut.
“Saya membenarkan bahwa itu adalah beras bulog. Pada saat penimbangan, tim kami memantau langsung dan menyaksikan tidak ada bau seperti yang disebutkan, bahkan pada saat diserah-terimakan ke masyarakat berasnya masih bagus,” ungkap lelaki yang karib disapa Jami itu melalui sambungan selular, Rabu (6/4/2022).
“Tapi konfirmasi kami ke pihak Bulog, mereka memang mengakui, kalau sudah tujuh hari lebih beras bulog berpotensi bisa berubah bau. Lagi pula itu berasnya yang dikeluhkan juga mungkin sudah terlalu lama di gudang,” lanjutnya.
Kadinsos Kutim Respons Kritik Warga Terkait Beras Bantuan
Dirinya mengakui, hal ini turut menjadi hikmah dan pembelajaran bagi pemerintah, agar melakukan koreksi dalam memberikan bantuan sosial. Supaya bisa mempertimbangkan kembali dalam penggunaan beras bulog.
“Ini akan kami koreksi, sebab saat awalnya kami menyaksikan beras yang akan dibagikan tersebut tampaknya bagus-bagus saja, dan banyak pihak yang berterima kasih setelah menerima bantuan tersebut. Memang tidak ada keluhan yang kami terima kecuali yang satu ini, makanya berarti itu adalah celah kekurangan pelayanan yang harus kami perbaiki ke depannya,” ucap Jami.
“Kami berharap, persoalan tersebut jangan sampai bergejolak di masyarakat, karena pembagian di banyak tempat dari Sangatta Selatan dan Sangatta Utara kabarnya baik saja,” lanjutnya.
Salah satu warga Sangatta Utara, Uki mengatakan, dirinya juga menerima bantuan beras dari paket sembako bantuan sosial pasca banjir Pemkab Kutim berlebel Dinsos Kutim. Beras yang diterima baik-baik saja, tidak ada bau macam-macam yang menghilangkan selera makan.
“Ini bagus saja berasnya yang saya terima. Kami bersyukur mendapat bantuan seperi ini dari pemerintah, artinya kami masih diperhatikan,” ucapnya. (*)