Investor Cina Tertarik dengan Produksi Ikan Asin Air Tawar di Kutim

oleh -674 views
5 1

SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur ternyata memiliki daya tarik komoditas ikan asin air tawar yang diminati oleh negara Cina dengan jumlah yang cukup besar.

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, mengungkapkan bahwa saat mengikuti kegiatan Business Matching di Jakarta, ia bertemu dengan mitra penjualan ikan asin air tawar dari Kutai Timur di Bekasi. Menurutnya, investor Cina tertarik untuk membeli dan akan memasarkannya kembali di negaranya sebanyak 7 ton per bulan.

“Rinciannya ikan asin sepat siam 5 ton dan ikan asin haruan atau ikan gabus sebanyak 2 ton. Investor menyampaikan minat ini saat mengikuti Business Matching di Jakarta pada bulan September 2023 lalu,” ujar Bupati Kutai Timur.

Baca Juga :  Pembangunan Jalan Simpang 4 Kaliorang - Simpang 3 Bangun Jaya Telah Dimulai

Investor Cina tertarik dengan ikan asin air tawar Kutai Timur karena kaya akan kandungan vitamin A. Di Kutai Timur, dua kecamatan, yaitu Muara Ancalong dan Muara Bengkal, merupakan penghasil ikan asin air tawar.

“Sentranya ikan asin air tawar di Kecamatan Muara Bengkal tepatnya di Desa Senambah, kalau Kecamatan Muara Ancalong di Desa Mulupan,” tambahnya.

Kepala Desa Senambah, Ahmad Lamu, juga membenarkan bahwa ikan asin air tawar menjadi produk unggulan di desanya. Ia menyebutkan bahwa bahan baku ikan asin air tawar di Desa Senambah berasal dari berbagai jenis ikan seperti ikan sepat siam, ikan gabus (haruan), ikan biawan, dan ikan tomang.

Baca Juga :  Dishub Kutim Proyeksikan 4.000 Penumpang Mudik Lebaran

“Ikan asin kami banyak jenisnya, ada ikan sepat siam, ikan gabus atau ikan haruan, ikan biawan, dan ikan tomang,” kata Ahmad Lamu.

Desa Senambah siap memenuhi pasar dunia jika diperlukan, karena pada musimnya produksi ikan asin air tawar bisa mencapai puluhan ton. Hasil produksi ikan asin air tawar dari Desa Senambah telah dikirim ke Cirebon dan Bekasi dengan harga Rp 90 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Fraksi Golkar Sampaikan Beberapa Catatan Penting Terkait KUA dan PPAS APBD 2024

Kepala Desa Mulupan, Iriansyah, juga menyatakan kesiapan untuk memenuhi kebutuhan pasar di Tiongkok. Saat musim tiba, Desa Mulupan mampu memproduksi ikan asin air tawar sebanyak 30 ton, sedangkan pada musim nonproduksi mencapai 10 ton.

“Kami jual ke Banjarmasin, dan di Desa Mulupan ini memang 100 persen warganya usahanya ikan asin,” ungkap Iriansyah. (bk)