SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Faizal Rachman, mendorong penguatan sektor pertanian sebagai upaya mencapai kemandirian ekonomi daerah. Menurutnya, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kutai Timur saat ini masih didominasi oleh sektor pertambangan.
Hal tersebut diungkapkan Faizal Rachman kepada awak media saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/7/2024).
“PDRB kita dari pariwisata masih kecil, PDRB kita yang terbesar itu masih dari pertambangan,” ujarnya.
Faizal menekankan bahwa tujuan utama pemekaran daerah pada tahun 1999 adalah untuk mencapai kemandirian, terutama di bidang agribisnis. Namun, setelah lebih dari dua dekade, Kutai Timur masih sangat bergantung pada sektor pertambangan.
Ia juga memperingatkan bahwa ketergantungan yang terlalu besar pada sektor pertambangan dapat menimbulkan risiko di masa depan. Sumber utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim 80-90 persen masih bersumber dari dana transfer.
“Sekarang kalau PDRB kita masih dari sektor pertambangan, terus APBD kita sumbernya masih 80 sampai 90% itu ditopang dari dana transfer ini kan masih membahayakan. Karena kalau suatu saat tambang kita habis berarti kan APBD kita enggak ada dana transfer itu,” ucapnya.
Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, Faizal mengajak semua pihak untuk memanfaatkan APBD guna mendukung sektor pertanian dan agribisnis.
“Nah itu makanya sebisa mungkin APBD itu bisa mengarahkan ke kemandirian di bidang pertanian, makanya yang saya bilang tadi APBD sekarang ini tolong diingatkan karena kita ini sudah masuk tahun terakhir dari rpjmd yang ditetapkan,” pungkasnya.
Dengan memperkuat sektor pertanian dan agribisnis, Faizal berharap Kutai Timur dapat mencapai kemandirian ekonomi yang lebih berkelanjutan dan tidak lagi terlalu bergantung pada sektor pertambangan. (bk)