SANGATTA – Situasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Sangatta di Batota, Jalan Poros Sangatta – Bengalon, Kutai Timur menunjukkan penuhnya tempat pembuangan sampah tersebut dengan sampah yang hampir mencapai jalanan utama yang menghubungkan Sangatta dan Bengalon.
Hal ini disebabkan oleh pengolahan sampah yang masih mengandalkan sistem manual dengan keterlibatan para pemulung yang secara manual memisahkan sampah organik dan anorganik.
Armin Nazar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Timur, menyampaikan rencananya untuk mengembangkan landfill sanitasi di masa mendatang.
“Rencananya, saya ingin membuat landfill sanitasi ke depannya, jadi sampah di sana akan diratakan dan ditimbun dengan tanah,” ungkapnya, pada Minggu (5/11/2023).
Dengan landfill sanitasi, area yang telah ditimbun dengan tanah akan menjadi tempat yang dapat diinjak oleh kendaraan pengangkut sampah. Ini akan memudahkan kendaraan untuk menuangkan sampahnya dengan lebih teratur.
Armin menjelaskan bahwa kurangnya area dumping truk menjadi salah satu alasan sampah mencapai pinggir jalan. Kondisi di TPA Sampah Kota Sangatta, dengan lubang di tengahnya dan tanah yang lembek, membuat truk sampah mencari tempat dumping yang padat, sehingga mereka melakukan dumping di pinggir jalan.
“Maka dari itu, truk sampah mencari area dumping yang padat sehingga mereka dumping di pinggir jalan,” jelasnya.
Para pengemudi truk sampah tidak berani membawa kendaraan mereka di atas tumpukan sampah karena khawatir kendaraan mereka akan terbalik.
“Semoga tahun depan, dengan penerapan sistem landfill sanitasi, setelah diratakan dan ditimbun dengan tanah, area tersebut akan lebih luas, dan truk dapat bermanuver dengan lebih bebas,” pungkasnya.