Sangatta – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Tanggap Darurat Bencana (MTDB) dan Simulasi Bencana, yang dipusatkan di ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) perkantoran Bukit Pelangi Sangatta.
Turut hadir dalam bimtek tersebut adalah Wakil Bupati Kasmidi Bulang yang juga merupakan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kutim, Kepala Disdikbud Mulyono, Sekretaris Irma Yuwinda, Sekretaris PMI Kutim, Ewil, para Kepsek zona I, peserta, dan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Irma Yuwinda menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) Republik Indonesia (RI) dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kemenristek meminta kepala daerah untuk memperhatikan penanggulangan bencana melalui strategi pengurangan risiko bencana di sekolah.
Irma juga menyampaikan bahwa landasan hukum kegiatan ini adalah Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pedoman Tanggap Darurat Bencana. Selain itu, Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga menjadi acuan.
Dalam kegiatan bimtek ini, peserta diharapkan dapat menjadi pelatih bagi lingkungan sekolah, baik tenaga pendidik maupun peserta didik, terkait tanggap darurat bencana. Program ini meliputi training of trainer, peningkatan kapasitas, serta penyusunan materi panduan. Selain itu, kolaborasi antara pemangku kebijakan dalam hal tanggap darurat bencana untuk satuan pendidikan Kutim juga akan dibangun.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah agar peserta dapat menjadi pelatih bagi lingkungan sekolah, baik tenaga pendidik maupun peserta didik. Kami juga ingin mempersiapkan sekolah-sekolah untuk menjadi lebih siap dalam menghadapi bencana. Ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara PMI Kutim dan Disdikbud Kutim,” ungkap Irma.(bk)