SANGATTA – Event Lom Plai kembali bersaing dalam kurasi nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk masuk dalam daftar 110 event terbaik Indonesia tahun 2026. Setelah dua tahun berturut-turut (2023 dan 2024) menembus kurasi nasional, tahun ini Kutai Timur (Kutim) kembali memperjuangkan eksistensi festival budaya tersebut.
Kabid Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dispar Kutim, Ahmad Rifani menjelaskan bahwa proses seleksi yang dilakukan kementerian berlangsung ketat karena diikuti ratusan event dari seluruh Indonesia.
“Kalau tidak salah ada sekitar 300 lebih event yang ikut dikurasi. Nantinya hanya 110 yang terpilih,” jelas Rifani di Sangatta.
Untuk memperkuat peluang, Dispar Kutim telah menyempurnakan seluruh dokumen administrasi, jadwal kegiatan, dan materi promosi seperti brosur hingga video. Rifani menyebut komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pendanaan juga menjadi salah satu indikator utama dalam penilaian.
“Kalau pemerintah daerahnya tidak peduli dan tidak bantu anggaran, mana mungkin masuk nasional. Itu salah satu indikator yang dilihat,” tegasnya.
Menurutnya, konsistensi dukungan pendanaan dari Dispar Kutim selama empat sampai lima tahun terakhir menjadi modal kuat bagi festival ini kembali dipromosikan secara nasional.
Jika kembali lolos kurasi, Lom Plai akan memperoleh dukungan promosi dari Kemenparekraf, termasuk publikasi nasional dan fasilitas media untuk memperluas jangkauan wisata.
Pengumuman final hasil kurasi dijadwalkan pada Januari 2026. Rifani menyatakan optimismenya bahwa Lom Plai masih memiliki peluang besar untuk kembali mengharumkan nama Kutim dalam kalender pariwisata nasional. (ADV)
