Reses ke Desa Terjauh, Akhmad Sulaiman Fokus Pantau Kondisi Sandaran-Tanjung Mangkalihat

oleh -527 views

Sangatta – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) dari Daerah Pemilihan (Dapil) 5, Akhmad Sulaiman, memastikan bahwa agenda reses terdekatnya akan difokuskan pada dua desa terpencil di Kecamatan Sandaran, yakni Desa Sandaran dan Desa Tanjung Mangkalihat. Dua wilayah ini dikenal sebagai kawasan dengan aksesibilitas paling sulit di pesisir timur Kutim, sehingga menjadi prioritas pengawasan wakil rakyat tersebut.

Sulaiman menegaskan bahwa reses kali ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan upaya memastikan pemerintah benar-benar melihat kondisi faktual masyarakat yang selama ini hidup dalam berbagai keterbatasan infrastruktur.

“Saya harus turun langsung ke dua desa itu. Saya tahu persis kondisinya, dan memang masih terputus dari sisi akses darat,” ujarnya saat ditemui di Sangatta.

Hingga kini, dua desa tersebut praktis belum memiliki akses jalan memadai yang menghubungkan wilayah itu dengan pusat pemerintahan. Warga masih mengandalkan transportasi laut atau memutar jauh melewati wilayah Kabupaten Berau untuk mencapai ibu kota kabupaten, Sangatta.

Baca Juga :  Anggota DPRD Kutim Berikan Tanggapan Terkait Permasalahan yang Dihadapi TK2D

Menurut Sulaiman, situasi ini bukan sekadar soal infrastruktur, tetapi menyangkut martabat pelayanan publik di daerah.

“Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi soal harga diri daerah. Masa masyarakat kita harus melewati kabupaten lain untuk sampai ke desanya sendiri?” tegasnya.

Kondisi ini, kata dia, berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan warga, mulai dari distribusi logistik, akses kesehatan, hingga dunia pendidikan bagi anak-anak di wilayah pesisir tersebut.

Meski demikian, ada sedikit titik terang melalui keberadaan jalan perusahaan yang beroperasi di kawasan itu. Jalan non-umum tersebut kerap digunakan warga sebagai jalur alternatif untuk menunjang mobilitas sehari-hari.

Baca Juga :  Sayid Anjas Dorong Optimalisasi Pendapatan dari Retribusi Parkir

“Kita apresiasi peran perusahaan. Meskipun bukan jalan umum, tetapi kontribusinya sangat membantu aktivitas warga,” ujar Sulaiman.

Ia berharap ke depan ada sinergi yang lebih kuat antara pemerintah daerah dan pihak perusahaan, terutama dalam penyediaan infrastruktur dasar yang sifatnya mendesak.

Dalam agenda reses mendatang, Sulaiman menargetkan untuk membuka dialog langsung dengan masyarakat guna memetakan kembali kebutuhan prioritas yang mendesak. Ia menilai masukan warga sangat penting karena merekalah yang merasakan langsung dampak keterbatasan infrastruktur.

Beberapa persoalan strategis yang akan diserap dalam reses tersebut meliputi:

  • Peningkatan dan pembangunan akses jalan utama
  • Penguatan jaringan telekomunikasi
  • Kebutuhan infrastruktur pendidikan, termasuk fasilitas pendukung sekolah
  • Akses layanan kesehatan dan transportasi laut

Selain itu, ia menekankan bahwa kunjungan ini akan menjadi tolok ukur komitmen pemerintah dalam memperhatikan kawasan terluar Kutim.

Baca Juga :  Lemahnya Serapan Anggaran, Yan: Faktor Kemampuan SDM

“Kunjungan ini bukan formalitas. Ini evaluasi nyata tentang bagaimana negara hadir di daerah terluar,” tegasnya.

Sulaiman berharap hasil reses nanti akan memperkuat argumentasi DPRD dalam mendorong pemerintah mempercepat pembangunan di Kecamatan Sandaran, khususnya penyelesaian konektivitas jalan menuju Tanjung Mangkalihat. Ia menilai wilayah itu memiliki potensi besar, baik dari sisi perikanan, wisata pesisir, maupun ekonomi lokal, namun terhambat oleh minimnya infrastruktur.

Dengan kondisi geografis yang menantang dan jarak tempuh yang relatif jauh, Sulaiman meyakini bahwa perhatian lebih harus diberikan untuk memastikan tidak ada kawasan Kutim yang tertinggal.

“Pembangunan harus merata. Jangan sampai ada masyarakat kita yang merasa diabaikan hanya karena tinggal di wilayah terjauh,” pungkasnya.