RANTAU PULUNG – Jenis pakan dan pola makan yang diberikan kepada hewan ternaknya merupakan salah satu indikator keberhasilan peternakan mandiri yang dikelola oleh masyarakat. Oleh karena itu, Pemkab Kutim terus berupaya mendorong peternak sapi secara bertahap mengubah pola dalam memberikan pakan menggunakan jenis tanaman yang memiliki kandungan sesuai dengan kebutuhan ternaknya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur (Kutim), Dyah Ratnaningrum.
“Kami sengaja memberikan beberapa varietas gama jenis unggul kepada petani untuk dikembangkan, diantaranya Pancing dan Omami dari UPT Api-api di PPU, sebab hampir 80 persen keberhasilan peternakan itu di pakan,” Ujar Dyah Ratnaningrum, Jum’at (26/05/2023).
Selain memiliki kandungan gizi, terutama protein, yang bermanfaat bagi hewan ternak, perawatan tanaman hasil persilangan antara rumput gajah dan Pearl millet juga tergolong mudah dan relatif singkat.
“Untuk 20 ekor sapi, hanya diperlukan 500 batang tanaman pancing di lahan kurang dari setengah hektar. Namun, jika kita membiarkan mereka bebas berkeliaran, satu hektar hanya akan mampu menampung 2 ekor sapi saja,” jelasnya.
Ia berharap agar para petani dapat mengubah pola perawatan hewan ternak mereka untuk mencapai hasil ternak yang lebih baik. Biasanya hewan ternak dilepaskan dan dibiarkan berkeliaran, namun sekarang diharapkan mereka beralih ke metode pemeliharaan dalam kandang. Terlebih lagi, saat ini ada bantuan berupa tanaman pancing dan pakan tambahan (omami) yang dapat membantu dalam pemeliharaan ternak.(bk)