Disnakertrans Kutim Tengah Kembangkan Aplikasi Data Integritas dalam Penerimaan Tenaga Kerja

oleh -522 views
68db66fc 1ba0 446d 9387 041e311254d3 scaled

Sangatta – Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Roma Malau, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah mengembangkan aplikasi data integritas dalam penerimaan tenaga kerja di Kutim.

Roma Malau mengatakan, aplikasi tersebut nantinya akan menjadi alat utama dalam proses penerimaan tenaga kerja. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang ingin merekrut tenaga kerja harus menggunakan aplikasi tersebut agar dapat langsung terhubung dengan Disnakertrans.

Baca Juga :  Zubair Beberkan Laporan Realisasi Anggaran pada Rapat Paripurna Ke 10

“Jika aplikasi ini sudah selesai dibuat, semua proses ketenagakerjaan akan kami jalankan melalui aplikasi tersebut,” ujar Roma Malau, Selasa (11/6/2024).

Dirinya menerangkan, aplikasi tersebut nantinya akan menggunakan sistem operasi pemindaian barcode atau QR code yang disediakan oleh dinasnya. Namun, hingga saat ini Kadisnakertrans belum menginformasikan nama aplikasi yang akan diluncurkan dalam perekrutan tenaga kerja tersebut.

Baca Juga :  DPRD Kutim Menggelar Rapat Paripurna ke-14 Tentang Persetujuan Bersama antara Bupati dan DPRD Kutim Terhadap R-APBD TA 2024

“Aplikasi ini masih dalam pengembangan, ketika aplikasi ini sudah jadi, saya akan menjelaskan secara detail,” tuturnya.

Roma berharap, kebijakan ini dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam penerimaan tenaga kerja di Kutim. Selain itu, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk memastikan para tenaga kerja lokal mendapatkan prioritas yang sesuai dengan peraturan yang ada, yakni Peraturan Daerah (Perda) nomor 1 tahun 2022 dan turunannya Peraturan Bupati (Perbup) nomor 6 tahun 2024 yang membahas tentang ketentuan penerimaan tenaga kerja di Kutim harus terdiri dari 80 persen tenaga kerja lokal.

Baca Juga :  Wabup Kasmidi Bulang Serahkan Bantuan Mobil Ambulance Desa kepada Warga Kernyanyan

“Meskipun peraturannya sudah ada, namun implementasinya perlu bertahap dan inovatif,” pungkasnya. (bk)