Disnakertrans Kutim Tengah Kembangkan Aplikasi Data Integritas dalam Penerimaan Tenaga Kerja

oleh -673 views
68db66fc 1ba0 446d 9387 041e311254d3 scaled

Sangatta – Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Roma Malau, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah mengembangkan aplikasi data integritas dalam penerimaan tenaga kerja di Kutim.

Roma Malau mengatakan, aplikasi tersebut nantinya akan menjadi alat utama dalam proses penerimaan tenaga kerja. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang ingin merekrut tenaga kerja harus menggunakan aplikasi tersebut agar dapat langsung terhubung dengan Disnakertrans.

Baca Juga :  Diskominfo Staper Kutim Gelar Sosialisasi SP4N-LAPOR

“Jika aplikasi ini sudah selesai dibuat, semua proses ketenagakerjaan akan kami jalankan melalui aplikasi tersebut,” ujar Roma Malau, Selasa (11/6/2024).

Dirinya menerangkan, aplikasi tersebut nantinya akan menggunakan sistem operasi pemindaian barcode atau QR code yang disediakan oleh dinasnya. Namun, hingga saat ini Kadisnakertrans belum menginformasikan nama aplikasi yang akan diluncurkan dalam perekrutan tenaga kerja tersebut.

Baca Juga :  Resmi Jadi Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Sebut Akan Langsung Kerjakan Program yang Sudah Ada

“Aplikasi ini masih dalam pengembangan, ketika aplikasi ini sudah jadi, saya akan menjelaskan secara detail,” tuturnya.

Roma berharap, kebijakan ini dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam penerimaan tenaga kerja di Kutim. Selain itu, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk memastikan para tenaga kerja lokal mendapatkan prioritas yang sesuai dengan peraturan yang ada, yakni Peraturan Daerah (Perda) nomor 1 tahun 2022 dan turunannya Peraturan Bupati (Perbup) nomor 6 tahun 2024 yang membahas tentang ketentuan penerimaan tenaga kerja di Kutim harus terdiri dari 80 persen tenaga kerja lokal.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Kutim Mendukung Rencana Kenaikan Insentif Dokter Spesialis di RS Muara Bengkal dan RS Sangkulirang

“Meskipun peraturannya sudah ada, namun implementasinya perlu bertahap dan inovatif,” pungkasnya. (bk)