Dinas Ketahanan Pangan Sebut Stok Beras Lokal Turun Hingga 50 Persen Karena Dampak El Nino

oleh -910 views
20231018 Stok Menipis Beras Lokal Kutim

SANGATTA – Dampak dari cuaca El Nino yang masih melanda Kabupaten Kutai Timur terus dirasakan oleh sejumlah petani padi lokal di beberapa kecamatan.

Cuaca El Nino yang telah berlangsung beberapa bulan belakangan ini memberikan dampak signifikan terhadap para petani lokal, menyebabkan kekeringan yang mengakibatkan gagal panen.

Guppiansyah, Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kutim, menjelaskan bahwa akibat dari El Nino, stok beras lokal mengalami penurunan hingga 50 persen.

Baca Juga :  May Day 2023, Joni Siap Fasilitasi Terkait Enam Tuntutan Serikat Buruh

“Saat ini produksi petani kita mengalami penurunan, hanya 3 ton per hektare, sementara pada kondisi normal bisa mencapai 6 ton per hektare,” ujarnya pada Selasa (17/10/2023).

Selain itu, karena menipisnya stok beras lokal, harga beras yang biasanya sekitar Rp 13 ribu per kilogram kini mencapai Rp 15 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Joni Sosialisasikan Perda Tentang KTP dan Penyelengaraan Ketenagakerjaan di Bengalon

Tidak hanya itu, sebelum musim El Nino, beras lokal digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan di perusahaan-perusahaan dan oleh aparatur sipil negara (ASN).

Sebelumnya, para ASN diwajibkan membeli beras lokal dari petani sebanyak 10 kilogram per orang. Namun, dengan penurunan produksi padi lokal, hanya mampu memenuhi kebutuhan di perusahaan.

Baca Juga :  Laga Grup A Fesbol, Tuan Rumah Berhasil Ungguli Kesebelasan Kutim

“Musim kemarau menyebabkan kekeringan, dan harga pupuk saat ini juga naik,” tambahnya.

Daerah-daerah yang mampu memenuhi kebutuhan beras lokal antara lain di Kecamatan Kaubun, Long Mesangat, Kaliorang, dan Kongbeng.

“Keempat kecamatan tersebut menjadi daerah sentra padi lokal kita,” ungkapnya. (bk)