SANGATTA – Sebanyak 146 mahasiswa dan mahasiswi yang akan menjalani Kerja Kuliah Nyata (KKN) dari Sekolah Tinggi Ilmi Ekonomi Nusantara (STIENUS) Sangatta, secara resmi dilepas oleh Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman.
Acara pelepasan tersebut diadakan di Auditorium Kampus STIENUS Sangatta, Margo Santoso, Jumat (28/7/2023).
Dalam momen tersebut, Bupati Ardiansyah Sulaiman mengharapkan agar seluruh mahasiswa angkatan XII dari STIENUS Sangatta menunjukkan eksistensi mereka secara langsung, terutama dengan mengaplikasikan kemampuan yang telah diperoleh selama masa kuliah untuk kepentingan masyarakat.
Bupati Ardiansyah menekankan bahwa mahasiswa yang akan menjalani Kerja Kuliah Nyata (KKN) memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah melalui program pengabdian. Ia menyatakan bahwa Kutai Timur akan segera menjadi bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN), dan dalam konteks ini, ia berharap Kutim juga turut serta aktif dalam upaya pembangunan.
Dalam arahannya kepada Ketua STIENUS Sangatta, Ketua Panitia KKN, dosen, dan peserta KKN, Bupati Ardiansyah mengungkapkan bahwa mengambil bagian dalam program KKN adalah kewajiban bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam membangun daerah melalui pengabdian yang nyata.
“Kita ini sebentar lagi akan menjadi bagian Ibu Kota Nusantara (IKN) dan tentunya Kutim juga harus ambil bagian,” ucap Bupati Ardiansyah.
Ardiansyah mengungkapkan bahwa dalam beberapa kecamatan, upaya untuk meningkatkan perekonomian sedang giat dilakukan, terutama dalam sektor perkebunan.
“Kita terus menggalakkan pisang grecek, salak dan cokelat. Untuk itu harus ditiru para peserta KKN bisa berkolaborasi dengan kepala desa terkait program perkebunan dalam hal ekonominya. Intinya anak muda harus bergerak meningkatkan ekonomi di lingkungan daerahnya dengan skil dan selamat bertugas,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini merupakan saat pelepasan KKN angkatan XII dari STIENUS, yang juga menjadi kebutuhan bagi Kutai Timur.
“Aspirasi masyarakat Kutai Timur selama ini banyak berkaitan dengan ekonomi digital. Di Kutai Timur, perkembangan teknologi dan ekonomi sektoral kolektif memerlukan investasi yang signifikan, namun kami siap untuk itu,” tegasnya.
“Kami sudah mengarahkan para mahasiswa KKN untuk memberikan perhatian khusus pada daerah tempat pelaksanaan KKN, agar ilmu yang didapat dapat diterapkan dengan baik,” tambahnya.
Selanjutnya, Ardiansyah menyampaikan bahwa ada permintaan dari kepala desa untuk dilakukan pemekaran dan masuk dalam tahap persiapan desa.
“Kami akan berupaya untuk menjadikannya desa definitif dengan mengembangkan pengabdian masyarakat dari mahasiswa KKN, dan hal ini akan diukur melalui kemampuan SDM STIENUS,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut Ketua Panitia KKN, Nurida, sebanyak 146 mahasiswa dari STIENUS Sangatta akan segera berangkat ke lokasi KKN sebagai bagian dari komitmen perguruan tinggi dalam menjalankan tri dharma.
Nurida menyebutkan bahwa dari jumlah tersebut, terdapat 36 mahasiswa dari jurusan Ekonomi Akuntansi dan 110 mahasiswa dari jurusan Ekonomi Manajemen. Mereka akan dibagi menjadi 11 kelompok KKN yang akan ditempatkan di 11 lokasi berbeda di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, dan Kecamatan Teluk Pandan.
“Setiap kelompok terdiri dari 13 anggota dengan jangka waktu pengabdian selama 45 hari, dimulai dari 31 Juli hingga berakhir pada 11 September 2023,” ucap Nurida. (bk)