Noviari Noor: Infrastruktur Harus Lahir dari Tenaga yang Kompeten dan Bermutu

oleh -14 views

Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus mendorong peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi lokal melalui kegiatan pembinaan dan sertifikasi tahun 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Akasia, Gedung Serbaguna Bukit Pelangi, Rabu (12/11/2025), dan diikuti puluhan peserta dari berbagai unsur pelaku jasa konstruksi di daerah.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Kutim, Noviari Noor, yang membuka kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur harus disertai peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mengerjakannya. Ia menilai, kualitas konstruksi tidak hanya diukur dari hasil fisik, tetapi dari profesionalitas tenaga kerja.

“Infrastruktur bukan sekadar tumpukan material dan bangunan, tetapi harus lahir dari manusia yang kompeten. Aturan yang jelas, mutu yang terjaga, dan kerja sama yang solid dari hulu ke hilir. Ia adalah urat nadi ekonomi, katalisator, pemerataan dan jaminan kualitas untuk masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemkab Kutim Gelar ToT Metode An Nahdliyah untuk Tingkatkan Kompetensi Guru

Menurut Noviari, kegiatan ini mencakup tiga agenda utama, yakni sosialisasi, pelatihan, dan sertifikasi. Peserta yang lulus uji akan memperoleh sertifikat kompetensi resmi. Tujuannya, kata dia, untuk meningkatkan kualitas hasil konstruksi sekaligus mencegah terjadinya kegagalan bangunan.

“Dulu kita sering menemukan bangunan konstruksi yang gagal dan tidak berkualitas. Jadi kita meminimalisir kegagalan konstruksi,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya sektor jasa konstruksi sebagai penggerak ekonomi daerah dengan efek berganda yang besar.

“Dengan potensi Kutai Timur sebagai daerah pertambangan dan perkebunan, kebutuhan infrastruktur di Kutim tidak hanya bersifat lokal tetapi juga strategis,” tuturnya.

Baca Juga :  Pemkab Kutim Gelar Upacara Hari Pahlawan 10 November

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor konstruksi termasuk kontributor terbesar terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kutim karena investasi di bidang ini mendorong pertumbuhan usaha dan penyerapan tenaga kerja lokal.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kutim, Joni Setia Abadi, selaku ketua panitia kegiatan, menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya menggabungkan tiga kegiatan utama tersebut untuk efisiensi anggaran dan efektivitas pelaksanaan.

“Biasanya kegiatan ini terpisah antara sertifikasi, sosialisasi, dan pelatihan. Namun tahun ini kami satukan karena ada penyesuaian jadwal dan efisiensi anggaran, sehingga model ini dinilai lebih efektif,” jelasnya.

Baca Juga :  Ardiansyah Resmikan Mushola, Moga Menjadi Berkah Buat warga Kaliorang

Joni menuturkan, hingga 2025, sebanyak 1.116 tenaga kerja konstruksi di Kutim telah tersertifikasi dari 1.280 peserta, sementara 118 tenaga ahli lulus dari 188 pendaftar. Meski angka tersebut cukup baik, Dinas PUPR menargetkan percepatan pencapaian pada tahun-tahun mendatang.

“Dari capaian ini masih perlu dilakukan akselerasi terhadap pemenuhan dan perluasan pelatihan sertifikasi SDM konstruksi pada tahun ini dan tahun mendatang, terutama di tahun 2029 dengan target 50 persen dari angka yang sudah ditetapkan,” ungkapnya.

Ia berharap pembinaan dan sertifikasi ini mampu memperkuat daya saing tenaga kerja lokal, meningkatkan profesionalitas kontraktor daerah, serta menumbuhkan kepercayaan publik terhadap kualitas infrastruktur di Kutai Timur.