SANGATTA – Sungai Sangatta kembali menjadi sorotan setelah Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan bahwa jalur jeram di sungai tersebut memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata arung jeram. Hal itu ia sampaikan saat membuka Open Tournament Arung Jeram Dispora Cup Kutai Timur 2025.
Bupati menegaskan bahwa karakter jeram Sungai Sangatta layak disejajarkan dengan lokasi arung jeram yang lebih dulu terkenal. Ia mengingat kembali bagaimana pada Porprov 2018, Kutim menjadi tuan rumah cabang olahraga arung jeram dengan rute sepanjang 12 kilometer.
“Jeram yang kita lewati waktu itu tidak kalah menantangnya dari Malang, Bali, Surabaya, atau Jogja. Hampir sama semua tantangannya,” ujarnya.
Ia juga menepis kekhawatiran tentang keberadaan buaya. Menurutnya, jeram yang deras membuat satwa tersebut tidak muncul.
“Buaya itu logikanya tidak hadir di jeram yang banyak. Waktu itu ada 15 jeram dalam rute. Aman,” jelasnya.
Ardiansyah menyebut bahwa potensi wisata arung jeram Sungai Sangatta belum dikelola maksimal sejak Porprov. Ia bahkan pernah mengarungi jalur tersebut langsung untuk memastikan tingkat keamanannya dan menilai rute itu masih sangat layak dijadikan paket wisata.
“Jeram itu sebenarnya masih bisa berfungsi. Hanya secara komersial belum diperhatikan,” katanya.
Ia menekankan bahwa jeram Sungai Sangatta memiliki nilai jual tinggi jika dikembangkan sebagai wisata minat khusus.
“Air terjun kecil, turunan 3-4 meter, itu justru daya tariknya. Tantangannya ada, tapi tetap aman,” tambahnya.
Bupati berharap ada pihak yang mengambil peran dalam pengelolaan jalur jeram tersebut sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisata serta mendukung ekonomi masyarakat sekitar.





