Pemkab Kutim Perkuat Sinergi 18 Program Prioritas untuk Tekan Stunting

oleh -527 views

Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus memperkuat langkah dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah. Dari total 50 program prioritas, sebanyak 18 program diketahui bersinergi langsung dengan program strategis penurunan stunting dan penanganan keluarga berisiko stunting.

Bupati Kutai Timur mengungkapkan, sinergi lintas sektor ini menjadi kunci untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di Kutim.

“Alhamdulillah, dari 50 program kita, ada sekitar 18 yang langsung bersinergi dengan program strategis. Saya yakin program ini akan berjalan lebih maksimal dalam rangka menurunkan angka stunting dan membantu keluarga berisiko stunting,” ujar Bupati.

Baca Juga :  Pjs Bupati Kutim Hadiri Rakornas, Siap Dukung Arahan Presiden di Sentul

Ia menambahkan, pelaksanaan program akan dimulai tahun ini dan diharapkan memberikan hasil nyata dalam empat tahun ke depan.

Selain itu, Bupati juga menyoroti program “Cap Jempol”, yang menjadi salah satu inovasi Pemkab Kutim dalam memberikan pelayanan jemput bola langsung di lapangan. Program ini telah dimanfaatkan oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB).

Baca Juga :  Pemkab Kutim Gelar Ujian Dinas untuk Tingkatkan Profesionalisme ASN

“Cap Jempol ini sesuatu yang digagas untuk memudahkan masyarakat. Sudah ada dua dinas yang memanfaatkannya, dan saya berharap program ini bisa memberi nilai terbaik bagi masyarakat Kutai Timur,” tambahnya.

Upaya percepatan penurunan stunting ini juga didukung oleh kolaborasi dengan berbagai perusahaan yang beroperasi di wilayah Kutim. Sejumlah perusahaan besar, seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Indominco Mandiri, DSN Group, GAM, serta Perusahaan Daerah Tirta Tuah Benua (PDAM Kutim), telah menyatakan komitmennya untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

Baca Juga :  Pemkab Kutim Dukung Program Asta Cita untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Lebih lanjut, Bupati mengungkapkan bahwa angka stunting di Kutai Timur telah menunjukkan tren penurunan, dari tingkat yang cukup tinggi sebelumnya menjadi sekitar 17 persen berdasarkan laporan terakhir. Pemerintah menargetkan penurunan sebesar 2 persen setiap tahun.

“Target kita 2 persen per tahun. Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.