Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali menegaskan dukungan terhadap kegiatan keagamaan dan pendidikan melalui pembukaan Talk Show “Serba-Serbi Mondok Santri dan Jejak Peradaban Islam” yang digelar di Pendopo Rumah Jabatan Bupati pada Minggu (9/11/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Peringatan Hari Santri Nasional yang diselenggarakan Pesantren MBS Putri Kutim.
Pembukaan acara dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutim, Mulyono, mewakili Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Dalam arahannya, Mulyono menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan memperkaya wawasan pelajar dan santri mengenai peradaban Islam serta memberikan nilai tambah bagi pengembangan pendidikan di Kutim.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberi manfaat kebaikan untuk kita yang mengikuti, tentunya juga bagi kemajuan pendidikan di Kutim,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa Bupati tidak dapat hadir karena agenda lain yang berjalan bersamaan, sementara dirinya juga harus membagi waktu menghadiri sejumlah kegiatan pada hari yang sama. Meski demikian, ia menegaskan komitmen penuh Pemkab Kutim dalam mendukung kegiatan pendidikan berbasis keagamaan.
Pada kesempatan tersebut, Mulyono turut menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi Muhammadiyah di Kutim. Ia menilai organisasi tersebut terus memperluas perannya di sektor pendidikan dan kesehatan, terutama dengan adanya Rumah Sakit Al-Shifa. Ia bahkan menyampaikan harapan agar ke depan berdiri perguruan tinggi Muhammadiyah di Kutai Timur.
“Mudah-mudahan nanti ke depan akan berdiri juga Universitas Muhammadiyah di Kutim,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Pesantren Ar Raihana MBS Putri, Ustazah Naila M. Tazkiyyah, melaporkan bahwa Talk Show merupakan bagian lanjutan dari rangkaian Hari Santri.
Sehari sebelumnya, telah digelar Lomba Majalah Dinding (Mading) yang diikuti 31 tim dari jenjang SD hingga SMP. Ia menjelaskan bahwa lomba tersebut mengangkat tema negara-negara Islam untuk tingkat SD dan sejarah Daulah Islamiyah untuk tingkat SMP.
Naila juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Kutim dan Disdikbud atas dukungan yang terus diberikan terhadap pengembangan pendidikan pesantren di daerah.
Talk Show ini diharapkan menjadi ruang dialog dan literasi sejarah Islam bagi para pelajar, sekaligus memperkuat kontribusi santri dalam pembangunan keilmuan dan karakter di Kutai Timur.





