Kutai Timur – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Joni, memenuhi undangan untuk menghadiri Festival Adat dan Budaya Lom Plai di Desa Nahas Liah Bing, Wahau, Kutai Timur, Sabtu (20/04/2024).
Festival Lom Plai adalah salah satu festival budaya asal Kalimantan Timur yang masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024. Festival ini digelar sejak 15 Maret hingga 24 April 2024 mendatang.
Lom Plai sendiri merupakan ritual setelah panen padi yang dilakukan suku Dayak Wehea. Ritual ini digelar sebagai bentuk syukur masyarakat suku Dayak Wehea kepada Tuhan atas panen yang melimpah, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Joni menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas undangan yang diterimanya.
“Dapat hadir di Festival Adat Lom Plai adalah suatu kehormatan bagi saya. Acara ini bukan sekadar perayaan tradisi, tetapi juga cerminan dari keharmonisan antara masa lalu dan masa kini,” ujar Joni.
“Saya melihat semua hal yang luar biasa hari ini, dan saya sangat senang melihat acara ini berjalan dengan begitu sukses,” sambungnya.
Dia juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh tradisi-tradisi adat dalam menghadapi perkembangan teknologi modern.
“Bagaimanapun juga, adat ini bersaing dengan perkembangan teknologi di jaman sekarang, kalau kita bisa melestarikan kebudayaan ini berarti kita luar biasa,” tuturnya.
Joni juga menegaskan pentingnya dukungan dari pemerintah dalam melestarikan adat dan kebudayaan daerah. Menurutnya, partisipasi dalam acara adat bukan hanya sekadar upaya melestarikan tradisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap identitas dan sejarah suatu daerah.
“Kedepannya, kita harus mensupport kegiatan ini, karena fungsi pemerintah adalah untuk melestarikan adat dan kebudayaan daerah agar tidak punah,” tambahnya.
Melalui kesempatan ini, Joni mengajak semua bersama-sama menjaga dan merawat kekayaan budaya yang dimiliki, sehingga generasi mendatang juga dapat menikmati warisan leluhur dengan bangga.
“Semoga acara adat Lom Plai dan kegiatan budaya lainnya terus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Bukan hanya itu, semoga ini juga dapat menginspirasi generasi masa depan untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal mereka di seluruh wilayah,” pungkasnya. (bk)