Gerakan Pangan Murah di Muara Bengkal, Kapolres Kutim: Komitmen Jaga Stabilitas Ekonomi Masyarakat

oleh -503 views
de3c92e1 84e8 4e57 b0b6 c71104a7b7b4

Kutai Timur – Gerakan Pangan Murah (GPM) digelar di Polsek Muara Bengkal Polres Kutai Timur. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Muara Bengkal, AKP Rahmat Hartoyo.

Kapolres Kutai Timur, AKBP Fauzan, menerangkan bahwa dalam kegiatan GPM ini akan menyalurkan 100 paket sembako yang dibanderol dengan harga yang lebih murah dari pada yang ada di pasaran, yakni Rp116.000. Paket sembako tersebut berupa beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, dan gula putih 1 kg.

Baca Juga :  Ultah Ke 40, Ketua KNPI Kutim Felly Lung Mendapat Surprise dari AJKT

“Ini menjadi komitmen kami dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat di mana belakangan terjadi kenaikan harga sejumlah bahan pokok yang cukup signifikan,” ungkap Kapolres Kutai Timur AKBP Fauzan, Selasa (12/8/2025).

Kapolres menyampaikan, kegiatan ini diikuti masyarakat dengan sangat antusias. Diharapkan bahwa dengan adanya GPM ini akan masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan harga terjangkau.

“Kegiatan ini kami selenggarakan juga untuk memastikan pendistribusian bahan bapokting langsung ke warga masyarakat, sehingga mengurangi resiko kelangkaan bahan pokok,” jelas Kapolres.

Baca Juga :  Joni: Produksi Pertanian Kutim Meningkat Berkat Ketekunan Petani dan Pembinaan Dinas Terkait

Apresiasi pun disampaikan Kapolres atas sinergitas yang terjalin bersama Bulog Kutai Timur dalam mewujudkan program GPM. AKBP Fauzan memastikan bahwa Polri akan selalu ada di tengah-tengah masyarakat, sejalan dengan arahan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo.

Diketahui, secara nasional, Polri telah mendistribusikan sekitar 2.225 ton beras dan akan melaksanakan kegiatan serentak di seluruh jajaran mulai tingkat polsek hingga polda. Jenderal Sigit menambahkan, masih ada sekitar 1,3 juta ton beras yang harus disalurkan hingga akhir tahun.

Baca Juga :  DPPPA Kutim Gelar Forum Perangkat Daerah

Lebih lanjut, Jenderal Sigit mengatakan bahwa Polri akan bersinergi dengan pemerintah daerah, Perum Bulog, dan para ulama untuk memastikan distribusi berjalan maksimal. Tujuannya agar harga beras sesuai standar pemerintah bisa diterima masyarakat sesuai harga eceran tertinggi (HET), bahkan di bawah HET.

“Ini untuk mengimbangi dinamika yang ada di lapangan agar masyarakat tetap mendapatkan pangan dengan harga terjangkau,” ujar Jenderal Sigit.